News

UTY Gelar Workshop Metodologi Penelitian

YOGYAKARTA – Staf pengajar khususnya dosen, dituntut dapat menerapkan hasil penelitiannya dalam kegiatan pengajaran. Hal ini guna memberikan ilmu yang lebih banyak kepada mahasiswanya. Oleh karena itu, kualitas dosen salah-satunya dapat dilihat dari produktivitas dalam menulis dan meneliti.

Demikian kata Dr Ir Arief Hermawan MT, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset Universitas Teknologi Yogyakarta (UYT) di hadapan peserta Workshop Metodologi Penelitian yang digelar di Kampus 1 UTY, Selasa (6/2).

Workshop yang digelar dua hari diikuti seluruh dosen perguruan tinggi tersebut, dengan nara sumber Prof Dr Sugiyono, dosen senior yang produktif meneliti dan menulis buku. 

Lebih lanjut Arief Hermawan, mengatakan workshop dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas riset para dosen, dengan menambah bekal pemahaman metode penelitian, guna menunjang kegiatan penelitian yang akan maupun sedang dilakukan. 

Untuk itu ia berharap, kemampuan para dosen UTY dapat meningkat, khususnya dalam menemukan masalah-masalah terbaru, yang selanjutnya dianalisa dan dipecahkan secara ilmiah. Sehingga menjadi pengetahuan baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. 

Hal ini sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana dosen dituntut dapat menerapkan hasil penelitiannya dalam kegiatan pengajaran, guna memberikan ilmu yang lebih banyak kepada mahasiswa. Menurutnya, kualitas dosen salah satunya dapat dilihat dari produktifitasnya khususnya dalam menulis dan meneliti. 

”Workshop dimaksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian para dosen, serta menumbuhkan budaya meneliti di kalangan dosen UTY,” ujar Arief Hermawan. 

Mengawali presentasinya Prof Sugiyono mengatakan, standar kompetensi dalam penelitian yang dilakukan pada tingkat S1, S2 dan S3 sebenarnya sudah diatur dalam UU Dikti dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 

Di tingkat S1, lanjut dia, penelitian lebih diarahkan agar mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara di tingkat S2, penelitian diarahkan dapat mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Sedangkan di tingkat S3, penelitian diarahkan untuk menemukan, menciptakan atau memberikan kontribusi kepada pengembangan serta pengamalan ilmu pengetahuan. Ia mengataka, bahwa peneliti harus memahami landasan filsafat yang menjadi pedoman penelitian, dan menguasai komponen metode penelitian yang terdiri cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Kualifikasi kompetensi penelitian, menurut Prof Sugiyono, dapat dilihat dari bagaimana penerapan filsafat dan komponen tersebut. ”Jangan sampai kompetensi penelitian S3 serasa penelitian S2 atau bahkan S1,” kata Prof. Sugiyono yang telah berulang kali meraih penghargaan penulis buku best seller tersebut. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, berbagai metode dan pendekatan dalam penelitian. Menurut dia, metode yang paling valid digunakan saat ini adalah mixmethod atau metode kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif.

Secara rinci Prof Sugiyono menjelaskan, berbagai jenis penelitian dan bagaimana cara memilih sample yang bagus dan tepat. Menurut dia, pemilihan sample merupakan tahap yang penting untuk diperhatikan, karena kesalahan mengambil sample dapat berakibat pada kesalahan pengambilan kesimpulan. ( suaramerdeka.com)

Join The Discussion