News

Untirta Gelar Workshop Nasional Target 500 Jurnal

SERANG – Sebanyak 17 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri se-Indonesia, berkumpul di Banten dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop Pengelolaan Jurnal. Acara ini bertujuan untuk membentuk standar terkait bagaimana mengelola Jurnal Ilmiah di lingkungan FKIP masing-masing universitas.

“Kita ingin agar jurnal-jurnal di FKIP Negeri se-Indonesia ini maju dan kalau bisa disetarakan semuanya minimal secara nasional,” jelas Ketua Forum Komunikasi Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia, Sofendi usai pembukaan acara di salah satu hotel Kota Serang, Senin (23/4/2018).

Karena masih beragam, ada yang secara kuantitas banyak mengelola jurnal dan terdapat pula yang masih minim jurnal. Hasil dari workshop tersebut akan ditindaklanjuti secara menyeluruh di seluruh FKIP di Indonesia.

“Harapannya nanti akan muncul jurnal-jurnal di FKIP se-Indonesia dan juga artikel serta semangat dosen untuk berkarya semakin banyak, hingga perkembangan jurnal di Indonesia semakin signifikan,” ujarnya.

Saat ini, Indonesia mengalami peningkatan jumlah jurnal melebihi beberapa negara tetangga, namun secara presentase, belum diketahui pastinya, akan tetapi ada kemungkinan besar FKIP menjadi salah satu penyumbang terbesar dikarenakan rata-rata fakultas terbesar di Universitas Negeri adalah FKIP.

“Rata-rata setiap prodi satu jurnal, ada 30 FKIP negeri se-Indonesia, dan jika sepuluh saja sudah mengeluarkan jurnal, maka akan terdapat 300 jurnal, namun untuk saat ini ditargetkan 500 jurnal,” tambah Sofendi.

Untuk mencapai target tersebut, maka akan diupayakan beberapa strategi, seperti memberdayakan dosen muda serta mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun tugas akhirnya. Dalam Permenristekdikti sendiri, terdapat standar dalam mengelola jurnal, dan terdapat pula istilah akreditasi, diharapkan dengan workshop ini akan mampu membuat semua jurnal terakreditasi bahkan secara internasional.

Dekan FKIP Untirta, Aceng Hasani mengatakan saat ini FKIP Untirta sudah memiliki 13 jurnal yang terdaftar di Directory of Open Acces Journal (DOAJ) dan, ada dua jurnal yang didaftarkan untuk terindeks dalam Scopus. Dua jurnal tersebut sudah mendapat reviewer dari lima negara lain.

“Di antaranya adalah, Malaysia, India dan Australia reviewer yang dipakai oleh kita,” ujar Aceng.

Menurutnya, tantangan dalam membuat jurnal saat ini adalah dengan kurangnya artikel-artikel yang mendukung pembentukan jurnal. Diharapkan, dengan terindeksnya dua jurnal tersebut, kesulitan yang ada dapat diatasi, dikarenakan jumlah artikel yang dapat diakses semakin melimpah.

“Selama ini yang sulit dalam membuat jurnal adalah mendapatkan artikel. Dengan dapat masuk dalam DOAJ ini dengan dua kali terbit, kita sudah siap mendapatkan artikel,” jelasnya.

Menurutnya, secara nasional, Untirta dari sisi DOAJ berada di tingkat tengah, sebab itu akan mengejar untuk dapat terindeks di Scopus ataupun Thomson untuk tingkat internasionalnya. (bantennews.co.id)

Join The Discussion