Dikutip dari gatra.com, seminar internasional kedua tentang biosains, bioteknologi, dan biometrik internasional digelar di Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (13/8) hingga Rabu (14/8).
Seminar ini menghadirkan pembicara yang merupakan pakar di berbagai universitas seperti Budi Setiadi Daryono dari Universitas Gadjah Mada, Lim Phaek Em dari Universitas Malaya, dan Guangcheng dari Institut of Oceanography Cina.
Selain itu, dihadirkan juga Wisnu Jatmiko dari Universitas Indonesia, Akihiro Hazama dari Fukushima Medical University, Jepang, Hyun Jin Park dari Korea University, Korea Selatan, dan Julian Heyes dari Massey University, Selandia Baru.
Ketua Panitia Seminar, Sunarpi menyebut, seminar internasional kedua tentang biosains, bioteknologi, dan biometrik ini diikuti oleh 118 peserta. Terdiri dari 80 peserta mengirimkan artikel dan 38 peserta mengirimkan poster karya ilmiah.
“Jadi ada 118 peserta dalam seminar ini yang terdiri dari 80 peserta, yang akan mempresentasikan artikelnya. 38 peserta mengirimkan poster karya ilmiah, 78 di antaranya dari Unram,” jelas Sunarpi pada hari kedua seminar tersebut di Mataram, Rabu (14/8).
Rektor Universitas Mataram Lalu Husni menjelaskan, Unram terus memacu riset biosains, bioteknologi, dan biometrik yang dapat digunakan bagi kesejahteraan masyarakat. Beberapa hasil riset yang sudah dihasilkan Unram seperti vaksin TBC, vaksin hepatitis B, daging sapi berkualitas dengan pakan alami dari lamtoro, dan pupuk yang terbuat dari rumput laut.
“Biosains, bioteknologi, dan biometrik memegang peranan yang sangat penting dalam mengubah peradaban umat manusia di dalam mencapai kesejahteraan. Peran tersebut dapat kita lihat dari pemanfaatan biosains, bioteknologi, dan biometrik dalam bidang pertanian, kedokteran dan pemenuhan energi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Harapan Husni, konferensi internasional ini bisa digunakan untuk berbagi pengalaman dan hasil-hasil riset termutakhir di bidang biosains, bioteknologi dan biomtrik.
“Konferensi ini diharapkan jadi ajang pertukaran pengetahuan, pengalaman dan hasil-hasil riset terbaru serta dapat melakukan riset bersama, dan publikasi,” ucapnya.