News

ULM Diharapkan Menjadi Pusat Studi Lahan Basah Tingkat Asia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Staf Ahli Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Suriansyah mendukung visi, misi, dan program kerja para calon rektor ULM periode 2018-2022, yang menjadikan ULM sebagai perguruan tinggi unggul.

Termasuk di antaranya, ULM menjadi pusat studi lahan basah tingkat Asia, peningkatan akreditasi dari B ke A, dan penaikkan ranking dari 51 menjadi di bawah 50.

“Visi calon rektor bagus sekali. ULM memang harus menjadi universitas unggul, terlebih sekarang kita berada pada era persaingan yang luar biasa. Kita harus berlari untuk mengejar ketertinggalan,” kata Suriansyah dalam keterangannya, Rabu (6/6/2018).

Menurutnya, ULM memang banyak tertinggal. Untuk itu, siapapun rektor yang nanti terpilih, wajib melaksanakan visi, misi, dan program kerjanya dengan optimal.

Proses pemilihan Rektor ULM memang sudah menentukan tiga calon yang diajukan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Pada proses pemungutan suara tingkat senat universitas akhir Mei, para calon menyampaikan visi, misi, dan program kerja. Mereka adalah calon petahana Sutarto Hadi, Zairin Noor, dan Hadin Muhjad.

Salah satu kandidat, Zairin Noor, dalam visi, misi, dan program kerjanya, akan menjadikan ULM sebagai perguruan tinggi unggul.

Untuk sasaran arah pengembangan unggulan lahan basah, misalnya, Zairin menargetkan ULM menjadi pusat lahan basah tingkat Asia pada 2022 dan bahkan dunia pada 2023-2027.

Selain itu, untuk sasaran pengembangan peningkatan mutu akademik, Zairin akan meningkatkan status akreditasi universitas dari B menjadi A paling lambat pada 2022, serta perbaikan peringkat universitas PTN, dari 51 menjadi masuk 50 besar.

Dalam mengaktualisasikan visi ULM tersebut, diperlukan tahapan pencapaian agar setiap sasaran yang akan ditetapkan secara realistik dan terukur. Pencapaian visi ULM, lanjut Zairin, akan diwujudkan melalui empat tonggak pencapaian.

Keempat tahap tersebut adalah Tahap Kematangan Integratif (2010–2015), Tahap Transformasi (2015–2019), Tahap Relevansi dan Produktivitas (2019–2023), dan Tahap Pusat Pengembangan Lahan Basah Dunia (2023–2027).

“Dengan demikian, pada akhir kepemimpinan tahun 2022, tercapai ULM sebagai pusat studi lahan basah di tingkat Asia,” kata dia. (tribunnews.com)

Join The Discussion