News

UGM dan UII Kumpulkan Peneliti Asia-Eropa Membahas Dampak dan Kualitas Riset

Dikutip dari tribunnews.com, Untuk menunjang kinerja riset perguruan tinggi, UGM dan UII bekerjasama dengan University of Economics in Bratislava (UEBA) menyelenggarakan konferensi guna mendiskusikan asesmen dampak dari kualitas riset perguruan tinggi, Rabu (4/9/2019)

REPESEA Final Project Conference bertajuk ‘Penilaian Dampak dan Kualitas Penelitian di Lingkungan Akademik: Tantangan dan Solusi Saat Ini’ diikuti oleh 11 perguruan tinggi dari tujuh negara di Asia dan Eropa.

Kerjasama yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak Oktober 2016 ini berfokus pada peningkatan kinerja riset perguruan tinggi.

Rektor UII sekaligus Koordinator Proyek dari UII, Fathul Wahid mengatakan melalui konferensi ini diharapkan menjadi tempat untuk menumbuhkan peneliti-peneliti baru.

“Sehingga nanti ke depan semakin banyak peneliti berkualitas, kalau peneliti berkualitas maka Insya Allah penelitian juga berkualitas,” ujarnya

Dalam konferensi ini, kata Fathul, tidak membahas mengenai keluaran riset, melainkan membuat kerangka kerja bagiamana mengukur riset untuk meningkatkan kapasitas peneliti.

“Misalnya bagaimana melakukan publikasi yang baik, mengembangkan diri membuat proposal riset  itu bisa ditularkan, sehingga semakin banyak yang menjadi peneliti handal,” kata dia

Sementara itu, Koordinator Proyek dari UGM sekaligus Ketua Program Studi Magister dan Doktor Manajemen FEB UGM Nurul Indarti mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh peneliti di Indonesia cukup klasik.

Ia menyebut masalah utama sebagian besar dosen perguruan tinggi yakni pada pembagian prioritas.

“Jadi kalau di Indonesia itu kan tiga darma, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga darma ini harus dijalankan padahal waktu kan terbatas yang kemudian tantangannya adalah kita harus bisa mempunyai tiga itu. Kalau di luar kita bisa milih, ada dosen peneliti, dosen pengajar, dosen pengabdian masyarakat khusus,” terangnya

Menurutnya hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

Sebab selama ini, kata Nurul, dominasi kegiatan aktivitas dosen justru pada pengajaran.

“FEB UGM memiliki tantangan besar bagaimana kemudian menyeimbangkan atau memberikan porsi lebih besar pada penelitian bukan pada pengajaran,” ungkapnya.

Join The Discussion