Dikutip dari jogja.tribunnews.com, UGM kembali peroleh peringkat pertama perguruan tinggi dengan kinerja penelitian terbaik periode tahun 2016-2018 yang dirilis Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Perolehan ini mengulang kembali kesuksesan UGM dalam periode sebelumnya, dalam penilaian kerja penelitian perguruan tinggi pertama untuk periode tahun 2013-2015.
Sekretaris Direktorat Penelitian UGM, Mirwan Ushada menjelaskan, pemeringkatan perguruan tinggi dilakukan berdasarkan penilaian kinerja penelitian yang dikeluarkan Kemenrsitek periode 2016-2018 yang mengacu pada data yang telah dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Infromasi Manajemen Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Simlitbamas).
Adapun komponen yang dievaluasi antara lain sumber daya penelitian, manajemen penelitian, luaran, serta revenue generating yang dihasilkan.
Mirwan menyebutkan, raihan ini merupakan hasil kerja bersama sivitas akademika UGM, mulai dari peneliti di pusat studi, sekolah, fakultas.
“Hasil ini menjadi penghargaan bagi semua warga UGM. Para peneliti telah berkarya menghasilkan luaran penelitian baik berupa prosiding, publikasi, jurnal, maupun hak kekayaan intelektual,” ungkapnya.
Mirwan juga menjelaskan, raihan ini juga dicapai berkat dukungan unit-unit kerja di UGM dalam memfasilitasi penelitian.
Beberapa di antaranya seperti Badan Penerbit dan Publikasi, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Direktrorat Kerja Sama dan Urusan Internasional, Direktorat Keuangan, Direktorat SDM, Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, Pusat Inovasi Agro Teknologi, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Fakultas, Sekolah, dan Pusat Studi.
“Ini semua seperti orkestrasi, bukan hanya menjadi kerja satu unit saja, tetapi semua pihak,” ungkapnya.
Dia menerangkan, pemeringkatan bukan menjadi tujuan akhir namun memacu UGM untuk bekerja dan berkarya lebih baik lagi dalam mencapai visi misinya menjadi perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul, inovatif dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Menurutnya, ke depan UGM telah mengambil empat langkah strategis guna mempertahankan capaian tersebut.
Empat langkah itu adalah memastikan kepatuhan pada proses riset, meluncurkan kebijakan yang lebih nyaman bagi para peneliti, etika dan integritas, serta mengimplementasikan technology lisence office dan technologi transfer office.
“Tantangan selanjutnya adalah hilirisasi hasil riset ke industri, serta mendorong riset berbasis kearifan lokal serta digitalisasi riset,” jelasnya.