News

Trend Publikasi Indonesia Meningkat

JAKARTA – Kemenristek Dikti dan LIPI bekerjasama melakukan pelatihan verifikator kepada pengelola jurnal Kementerian dan Lembaga pada Senin, (6/8) di Ruang Rapat Besar LIPI Cibinong. Dalam pelatihan yang dihadiri oleh 31 Kementerian dan Lembaga itu membahas lebih detail bagaimana cara pengelolaan jurnal pada Sinta (Science and Technology Index) dan eksistensi peneliti di bawah naungan lembaganya.

Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Sadjuga mengatakan, dengan adanya Sinta ini dapat mengubah trend peningkatan self citation dari Scopus ke Sinta. “Menurut data Scimago JR 2017 menyebutkan, publikasi Indonesia trend-nya semua meningkat, baik itu pertumbuhan artikel per tahun, dokumen per tahun, dan prosiding per tahun juga naik, bahkan kita tertinggi di Asean. Kalau dibanding dengan Negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) juga tertinggi di Scopus, tapi kalau di tingkat WoS (Web on Science) kita masih kalah dengan Pakistan. Di WoS kita banyakan prosiding, belum ada artikel jurnal yang masuk,” paparnya.

Selain itu publikasi ISSN meningkat menjadi 51 ribuan, e-journal juga meningkat seiring dengan digenjotnya Sinta sebagai trend baru indeksasi jurnal ilmiah. “Di DOAJ (Directory of Open Access Journals) No 2 setelah US, yakni sebesar 1255 artikel. Di scopus jurnal Indonesia ada 39 jurnal (naik 3 jurnal dari tahun sebelumnya), sedangkan di taraf nasional sudah ada 333 jurnal yang terakreditas, ini merupakan langkah awal yang baik, sebab di dunia kita ranking 55,” cetusnya.

Dengan hadirnya Sinta ini, Sadjuga berharap dapat mempermudah semua peneliti/dosen untuk mengakses seberapa besar kinerjanya, berapa banyak sitasi, bagaimana kualiatas suatu jurnal dan profil suatu institusi. “Tentu kita akan dorong untuk mendapatkan akses sebaik-baiknya, bahkan kita membuka cloud OJS untuk 225 jurnal pilihan,” tegasnya. (IFR)

Join The Discussion