News

Tjahjo Kumolo Pastikan Penuhi Panggilan Komisi III terkait Pertemuan dengan Samad

Jakarta, – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan akan memenuhi panggilan Komisi III DPR RI, Senin (16/2/2015). Tjahjo akan memberikan keterangan terkait pertemuannya dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad jelang Pemilu Presiden 2014.

“Saya hadir undangan Komisi III DPR hari ini jam 10.00 WIB. Saya hadir karena undangan pertama saya izin tidak bisa hadir, ada rapat,” kata Tjahjo dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Senin pagi.

Setelah menggali informasi dari Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, Komisi III berencana memanggil sejumlah orang pada hari ini. Mereka adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono, mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla Andi Widjajanto, seorang wanita yang dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan Abraham, Feriyani Lim, dan anggota Divisi Hukum PDI Perjuangan, Arteria Dahlan.

Dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III pada 4 Februari lalu, Hasto menyebut, Abraham pernah bertemu dengan Tjahjo pada April 2014. Pertemuan itu diduga dilakukan untuk memuluskan niat politik Abraham yang ingin menjadi pendamping Presiden Joko Widodo saat Pilpres 2014. Setidaknya, ungkap Hasto, ada sekitar enam pertemuan yang dilakukan Abraham.

“Saya akan memberikan kesaksian apa yang saya ketahui, saya dengar dan apa yang dibicarakan,” kata Tjahjo.

Tjahjo pun menolak menyebut pertemuannya dengan Abraham adalah pertemuan empat mata. Menurut dia, pertemuan itu diikuti oleh sejumlah orang. Ia mengatakan, orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu akan turut hadir dalam memberikan keterangan kepada Komisi III pada hari ini.

“Saya hadir pertemuan sekali. (Ada) lima pasang mata. Lima orang saksinya ikut hadir. Kalau empat pasang mata tidak pernah,” ujarnya.

Sebelumnya, saat kisruh KPK dan Polri mencuat, sebuah tulisan bertajuk “Rumah Kaca Abraham Samad” terbit di Kompasiana. Tulisan itu bercerita tentang keinginan Abraham menjadi pendamping Jokowi, tetapi Ketua KPK itu membantah kebenaran tulisan itu.

Sebaliknya, Hasto membenarkan isi artikel itu dan menggelar jumpa pers untuk mengungkapkan secara detail runtutan pertemuan itu. Menurut Hasto, Abraham melakukan lobi politik untuk memuluskan keinginannya menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo. Namun, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi. Hasto sudah menjelaskan mengenai pertemuan tersebut saat diperiksa Bareskrim Polri dan di hadapan Komisi III DPR.

Sumber : www. kompas.com