JAKARTA – Terapi menggunakan vitamin B3 (nikotinamid) secara potensial mencegah melanoma—kanker kulit yang mematikan—menurut ilmuwan.
Peneliti dari Universitas Sydney, Australia, menemukan bahwa nikotinamid menurunkan atau meredakan kerusakan DNA, peradangan, dan penekanan sistem kekebalan tubuh yang diakibatkan oleh radiasi ultraviolet.
Biaya nikotinatimida sekitar 133 ribu rupiah per bulan jika dikonsumsi satu gram per hari sesuai anjuran, kata periset.
Uji coba terkontrol plasebo acak sekarang diperlukan untuk menentukan keefektifan dan keamanannya untuk pencegahan melanoma, kata mereka.
Radiasi ultraviolet (UVR) menyebabkan kerusakan DNA pada melanosit dengan memproduksi photoleions seperti dimer pyrimidine cyclobutane dan 8-oxo-7-hydrodeoxyguanosine.
Spesies oksigen reaktif yang diproduksi UVR juga menginduksi sitokin inflamasi, bersama dengan sifat imunosupresif yang melekat pada UVR, menyebarkan karsinogenesis, kata periset.
Nicotinamide (Vitamin B3) meningkatkan perbaikan DNA, memodulasi lingkungan inflamasi yang dihasilkan oleh UVR, dan mengurangi imunosupresi akibat UV.
Karena nikotinamida mengurangi terjadinya keratosis aktinik dan kanker kulit nonmelanoma pada individu berisiko tinggi dan meningkatkan perbaikan kerusakan DNA pada melanosit, ini adalah agen yang menjanjikan untuk kemoprevensi melanoma pada individu yang berisiko tinggi.
“Nicotinamide telah ditunjukkan dalam uji klinis – yang disebut ONTRAC – untuk mengurangi kejadian kanker kulit non-melanoma pada individu berisiko tinggi dan akan bermanfaat untuk menentukan apakah juga bermanfaat bagi pasien melanoma berisiko tinggi,” kata Nicotinamide. Gary Halliday dari Universitas Sydney.
Penelitian ini dipublikasikan di Photodermatology, Photoimmunology and Photomedicine. (IFR/Erabarunet.com)