PADANG – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargtkan di tahun 2019 mendatang, jumlah posisi publikasi peneliti Indonesia berada di peringkat atas ASEAN.
Oleh sebab itu, melalui dana riset kepada para peneliti, Kemenristekdikti pun berharap agar peneliti Indonesia terus meningkatkan jumlah penelitiannya, agar target tersebut bisa tercapai.
“Di samping kuantitas, kami pun juga berharap agar para peneliti atau dosen juga meningkatkan kualitas peneliiannya,” kata
Kasubdit Riset Dasar Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti, Adhi Indra Hermanu di Padang, Selasa (15/5/2018).
Adhi Indra Hermanu sendiri hadir di Padang dalam rangka membuka Workshop dan Klinik Penyusunan Output Penelitian untuk Peningkatan Kualifikasi Dosen yang digelar di Inna Muara Hotel, Padang.
Workshop yang digelar Kemeristekdikti sejak 15-16 Mei itu, bekerjasama dengan Politeknik Negeri Padang, dan workshop tersebut diikuti oleh 80 peneliti atau dosen dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar dan Riau.
Saat ini, kata Adhi melanjutkan, jumlah publikasi peneliti Indonesia berada diangka 8.000 lebih, dan itu bukan sekedar prestasi satu kementerian saja, tapi seluruh insan Iptek di seluruh Indonesia.
Untuk itu, Kemenristekdikti optimis di tahun depan posisi publikasi peneliti Indonesia berada di peringkat satu ASEAN, karena saat ini jumlah publikasi peneliti Indonesia berada di peringkat kedua setelah Malaysia.
Oleh karena itu, melalui kegiatan whorkshop dan klinik penyusunan output penelitian ini, maka diharapkan para peneliti atau dosen dapat termotivasi untuk lebih semangat dalam melakukan dan mengembangkan penelitiannya.
“Selain berharap bisa memotivasi para dosen ataupun peneliti, workshop ini digelar juga bertujuan agar para peneliti dapat meningkatkan kemampuan menulis dan mempublikasikan hasil penelitian fundamental,” ujarnya.
Kemudian, sambung Adhi, “tujuan lain workshop ini digelar, agar para peneliti atau dosen juga dapat mempublikasikan karya ilmiahnya berupa artikel yang berkualitas internasional,” inbuhnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri yang ditemui di lokasi workshop, berharap kegiatan ini dapat mensupport semangat para peneliti untuk meningkatkan publikasi ilmiah, yang memang saat ini tengah gencar dilakukan di tingkat internal Politeknik Negeri Padang.
“Ini menjadi momen bagi dosen ataupun peneliti, terutama Politeknik Negeri Padang sebagai tuan rumah workshop. Untuk itu, mari mengupayakan agar memperbanyak publikasi yang dihasilkan dosen,” ujarnya.
Ia berharap hasil riset dan penelitian nantinya, tidak hanya sekedar menjadi bahan reverensi atau daftar pustaka saja, tapi dapat menjadi produk yang dapat dimamfaatkan langsung oleh masyarakat.
“Tentunya dengan pelatihan atau workshop yang dilakukan terhadap para dosen ini, maka akan lahir banyak ide penelitian yang berawal dari kondisi reel dari masyakat untuk diimplementasikan dalam bentuk penelitian,” pungkasnya. (IFR/TribunPadang.com)