Jakarta- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyelesaikan tahap validasi dan peninjauan lapangan yang melibatkan tim validasi lintas kementerian/lembaga (K/L). Tahap validasi dilakukan guna memastikan kebenaran dan keabsahan data pendukung inovasi daerah yang telah dilaporkan dan dipresentasikan oleh daerah kepada pemerintah pusat.
Setelah validasi selesai dilakukan, BSKDN menggelar Rapat Pleno Penetapan Pemenang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula BSKDN pada Senin, 30 Oktober 2023.
Dalam sambutannya mewakili Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri Aferi S. Fudail mengatakan, proses validasi yang melibatkan tim validator lintas K/L tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas penilaian IGA 2023 semakin akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Setiap validator turun langsung memastikan, apakah inovasi yang dilaporkan oleh daerah dan dipresentasikan kepala daerah masing-masing di depan tim penilai tersebut sudah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan,” ungkap Aferi
Dia membeberkan tim validasi lintas K/L tersebut di antaranya meliputi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Universitas Gadjah Mada (UGM)), Universitas Indonesia (UI), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), CNN Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ombudsman RI, Kementerian Koordiator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kemitraan, dan Kompas TV.
“Kami percaya peninjauan lapangan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, semoga dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai penerapan inovasi di daerah,” tambah Aferi.
Dirinya melanjutkan, skor validasi lapangan dihitung dengan cara menjumlah skor aspek inovasi digital dan non digital, kemudian disesuaikan dengan rentang skor penilaiain validasi lapangan berdasarkan hasil penjumlahan kedua skor tersebut. Skor validasi lapangan akan digabung dengan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023 serta nilai presentasi kepala daerah. “Ini akan menjadi dasar perhitungan skor penetapan pemenang IGA 2023,” pungkasnya.