Palembang- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan, semangat wirausaha hingga tingkat desa dibutuhkan untuk menyongsong Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Emas 2030. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berkolaborasi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Pesan tersebut disampaikan Yusharto saat menjadi narasumber dalam acara Forum Group Discussion (FGD) yang mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Kadin dengan Pemerintah dalam Menyongsong Sumsel Emas 2030”. Gelaran tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang pada Senin, 6 Februari 2023.
Dalam paparannya, Yusharto mengungkapkan salah satu skala priortias dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas. Dia juga menyebutkan prioritas lainnya yakni memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Menurut Yusharto, semangat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bekualitas, semestinya tidak hanya dimiliki pemerintah pusat. Namun, semangat tersebut juga seharusnya ditanamkan pada pemerintah daerah (Pemda) hingga tingkat pemerintah desa. “Ketahanan ekonomi sulit terwujud jika tidak diimbangi dengan semangat wirausaha hingga tingkat desa,” ungkap Yusharto.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto berharap Pemda Sumsel dapat mengoptimalkan belanja daerah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri sehingga perekonomian domestik dapat terus meningkat. “Dukungan terhadap produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu terus ditingkatkan, sehingga produk UMKM bisa lebih dikenal dan bersaing di pasar internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut Yusharto mengapresiasi Kadin yang menginisiasi program Inclusive Closed Loop untuk mendorong berkembang UMKM Indonesia agar naik kelas. Program tersebut diharapkan dapat membangun ekosistem kemitraan yang terbuka, adil, dan berkelanjutan. Dirinya menambahkan dengan inovasi tersebut, Pemda Sumsel dapat lebih mudah memajukan UMKM di daerahnya. “Dengan memafaatkan inovasi yang ada atau mereplikasinya kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah (Sumsel),” tuturnya.
Sementara itu, Yusharto membeberkan data terbaru Indeks Inovasi Daerah (IID) Sumsel tahun 2022 yang mengalami peningkatan pada sejumlah variabel ukur di antaranya variabel institusi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan penelitian, serta hasil kreatif di tahun 2022. Kendati demikian, Yusharto mengatakan pada sejumlah variabel lainnya Sumsel masih mengalami penurunan meliputi variabel infrastruktur, kecanggihan produk, kecepatan bisnis proses, dan output pengetahuan teknologi.
“Sejumlah variabel yang turun penting jadi perhatian, untuk segera dievaluasi bersama supaya tahun depan nilainya menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.