News

Riset: Perjalanan Dinas Ternyata Buruk bagi Kesehatan

New York – Orang kerap menganggap dinas luar kota sebagai peluang untuk pelesir dan bersenang-senang. Namun sebuah penelitian membuktikan bahwa perjalanan bisnis itu tidak sehat.

Orang yang kerap melakukan perjalanan jauh untuk menjalankan bisnisnya berisiko tinggi terkena beragam gangguan kesehatan, termasuk obesitas dan kadar kolesterol tinggi. Temuan dua peneliti di Columbia University itu mengungkap bahwa makin sering seseorang melakukan perjalanan untuk bekerja kian buruk kesehatannya.

Riset itu dilakukan dengan membandingkan data kesehatan lebih dari 13 ribu karyawan dari sebuah program kesehatan perusahaan. Hampir 80 persen karyawan harus melakukan perjalanan bisnis sedikitnya semalam setiap bulan. Sedangkan hampir 1 persen karyawan melakukan perjalanan bisnis ekstensif dengan menghabiskan 20 malam setiap bulan di jalan.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa karyawan yang tidak pernah berdinas ke luar kota ternyata memiliki kesehatan yang lebih rendah dibanding mereka yang bepergian 1-6 hari dalam sebulan. Peneliti menganggap hal itu merefleksikan fakta bahwa para pekerja tersebut memang tidak sehat sejak awal sehingga tidak banyak bepergian untuk bekerja.

Sebaliknya, tingkat kurang sehat meningkat bersama banyaknya malam dinas luar kota. Mereka yang digolongkan sebagai traveler ekstensif berpeluang 260 persen memiliki tingkat kesehatan yang sedang hingga buruk dibanding karyawan lain.

Faktor risiko kesehatan lain memperlihatkan pola serupa. Orang yang tak pernah berdinas luar kota berpeluang mengalami obesitas 33 persen, sedangkan peluang karyawan yang kerap melakukan perjalanan bisnis mencapai 92 persen. Kedua kelompok juga berisiko terkena kolesterol dan tekanan darah tinggi.

“Beberapa faktor lain ikut berkontribusi, misalnya kurang tidur, makanan yang menggemukkan, dan periode inaktif yang cukup lama,” kata Catherine Richards, peneliti studi itu. Richards dan rekannya, Andrew Rundle, berasal dari Mailman School of Public Health di Columbia University. (IFR)

 

Sumber: Tempo.co

Join The Discussion