Efek pemanasan global sudah terasa pada turunnya habitat ikan di Peru. Riset kondisi di Samudra Pasifik dan arus Humboldt di perairan Peru tunjukkan turunnya kadar oksigen di Samudra.
Pantai Pasifik di pelabuhan ibukota Peru, Lima pada pagi hari. Pada jam-jam ini situasi tenang. Sekelompok orang ini tampak menonjol. Tiap hari mereka melakukan prosedur sama. Di waktu yang sama mereka bertolak ke laut, mengabdi bagi ilmu pengetahuan.
Ulf Riebesell, peneliti kelautan dari pusat riset Helmholtz GEOMAR di Kiel menuturkan: “Kami memuat perlengkapan ke perahu, mempersiapkan diri untuk mengambil sampel, kemudian menuju ke Mesokosmos, dan sepanjang pagi kami mengumpulkan sampel penelitian. Menurunkan sensor. Setiap pagi ada program besar di sini.” ujarnya.
Proyek penelitian internasional ini dilaksanakan Pusat Penelitian Kelautan Helmholtz GEOMAR di Kiel, Jerman. Sudah berminggu-minggu sekitar 70 ilmuwan dari 10 negara bekerja di lahan percobaan di Pasifik. Mereka menempatkan berbagai konstruksi yang tampilannya aneh, yang disebut Mesokosmos. Ini ibaratnya tabung percobaan berukuran raksasa. Dari sana para peneliti mengambil air dari berbagai kedalaman untuk diperiksa. Mereka mengecek kadar oksigen dan jumlah plankton dari berbagai lapisan air.
“Sekarang kami mengambil sampel yang sensitif terhadap gas. Kami harus mengambilnya dengan cara khusus. Tidak bisa dimasukkan begitu saja ke dalam jeriken. Harus memperhatikan bahwa tidak ada gas yang hilang saat memindahkan sampel. Oleh sebab itu kami di sini mempersiapkan botol-botol kecil dan harus bekerja dengan teliti”, ujar seorang ilmuwan.
Peneliti lain menimpali: “Saya mengambil contoh dari permukaan. Kami mengikutsertakan 12 meter pertama dari permukaan,sampel air kami isikan ke jeriken.”
Riset internasional efek pemanasa global
Ini eksperimen penelitian penting di kawasan arus Humboldt yaitu salah satu kawasan laut yang paling kaya keragaman hayati. Tapi ada kekhawatiran besar, karena kadar oksigen turun di berbagai bagian samudera.
Peru sangat berkepentingan dengan studi ini, karena dari sinilah 10% penangkapan ikan di dunia berasal. Untuk para ilmuwan ini kawasan penelitian paling ideal.
Ini hasil penelitian yang menyebabkan kecemasan. Suhu permukaaan laut yang hangat menyebabkan penyerapan oksigen lebih sedikit daripada air yang sejuk. Sirkulasi yang lemah menyebabkan oksigen tidak terbawa ke bagian laut yang dalam.
Sementara ilmuwan tuan rumah Michelle Graco, dari Instituto del Mar del PerĂº mengungkapkan: “Kini kami mengerti, apa yang terjadi di kawasan perairan kami. Pengaruh dari luar, perubahan iklim meninggalkan jejak. Apa yang berikutnya akan menimpa kita? Kini kami berusaha mencari tahu.”
Dalam sejumlah akuakultur sampel air dan mahluk yang hidup di dalamnya dites dengan berbagai kemungkinan perubahan iklim. Ini percobaan jangka panjang, untuk meneliti, apakah produktivitas di air laut menurun jika kadar oksigen masih rendah. Yang jelas, akibat perubahan iklim ekosistem berubah, bahkan di bawah permukaan air. (DWInovator)