News

Ribuan Petani Ikuti Panen Perdana Bersama di Lokasi Demfarm Serasi Jejangkit Batola, Ini Hasilnya

Dikutip dari banjarmasin.tribunnews.com, sebanyak 2.500 peserta yang mewakili petani, penyuluh, peneliti, pemerintah daerah, para pengambil kebijakan, dan masyarakat umum lainnya mengikuti panen perdana bersama di lokasi Demfarm Serasi (Selamatkan rawa sejahtera petani) Badan Litbang Pertanian, Rabu (6/11/19) siang di Desa Jejangkit Muara, Batola.

Panen perdana tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Dr Fadjry Djufty, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Ir Syamsir Rahman MS, Dirjen PSP Dr Saroso Edy, juga semua kadis tanaman pangan dan holtikurtura kabupaten kota di provinsi ini.

Kepala Badan Litbang Pertanian Dr Fadjry Djufty, menegaskan pemerintah dengan dukungan penuh DPR-RI sepakat untuk melaksanakan program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) dalam pemanfaatan lahan rawa secara optimal.

“ Semua tujuan dan sasaran terwujud tergantung kepada dukungan inovasi pertanian, termasuk pengembangan kelembagaan pertanian korporasi dan korporasi pertanian lahan rawa,” katanya

Ditambahkannya, tugas Badan Litbang Pertanian dalam mendukung Program SERASI diimplementasikan melalui kegiatan demfarm, superimpose dan pengembangan kelembagan korporasi, serta bimbingan dan pendampingan teknis.

Lebih lanjut Fadjry menambahkan areal Demfarm SERASI ini merupakan implementasi seluruh paket teknologi terpadu hasil Balitbangtan, terutama terkait dengan teknologi budidaya padi yang dipadukan dengan budidaya hortikultura, budidaya itik, dan budidaya ikan, serta sistem kelembagaannya.

Dijelaskannya, sebagian area pada demfarm ini sudah di panen pada 28 Oktober yang lalu dengan hasil mencapai 6,4-7,9 ton/ha GKP. Hasil ini sangat menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan petani dibandingkan pengelolaan secara konvensional yang hanya menghasilkan 1,5-3,0 ton/ha GKP, sehingga terdapat peningkatan pendapatan 2-3 kali lipat.

Selain budidaya padi, sambungnya, di demfarm ini juga dilakukan budidaya itik.

Untuk 1.000 ekor yang dipelihara selama 12 bulan menghasilkan telur dan daging afkir, mendatangkan keuntungan bagi petani lebih kurang 70 juta per tahun.

“Budidaya ikan juga potensial meningkatkan pendapatan petani sekitar 6 juta per tahun,” katanya.

Pemerintah, sambungnya, telah menyediakan anggaran untuk Program SERASI seluas 500.000 ha. Untuk tahap pertama tahun 2019 dialokasikan di dua provinsi, yaitu Kalimantan Selatan (Kab Tapin, Batola, HSU, HSS, Tanah Laut, dan Banjar) dan di Sumatera Selatan di Kab. Banyuasin, Musi Banyuasin, dan OKI). “Untuk mendukung program tersebut, Badan Litbang

Pertanian telah mengembangkan areal demfarm dan superimpose pengembangan berbagai inovasi teknologi hasil litbang dan kelembagaan korporasi.

Join The Discussion