News

Rencana Kelitbangan Mendapat Beragam Tanggapan

JAKARTA – Pemaparan rencana kelitbangan mendapat tanggapan yang beragam dari beberapa peneliti yang menjadi peserta dalam Rapat Rencana Kelitbangan 2016, Rabu 3/2. Salah satunya Hasoloan Nadeak dari Puslitbang Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa Dan Kependudukana, ia menuturkan perlunya kegiatan yang bersifat pengembangan kualitas peneliti.

“Sangat disayangkan tidak ada program peningkatan kualitas peneliti. Saya berharap ada hal-hal yang lebih mendasar dari beberapa kegiatan yang ada. Saat ini kita seperti tidak menunjukan kemandirian dan kemampuan,” tuturnya.

Nadeak juga menyarankan perlunya hal-hal yang mendukung kinerja penelitian, seperti kelengkapan perangkat komputer di ruang kerja peneliti yang masih jauh dari harapan. Ia berharap ada perhatian dari Bagian Perencanaan.

“Saya berharap sekali-kali ke ruang peneliti, mereka perlu komputer, apalagi saat ini semua sudah menggunakan sistem online, jangankan komputer, kursinya saja tidak ada. Selain itu, para peneliti datang ke kantor kadang kala mereka tidak tahu kursi mereka dimana. Janganlah seperti itu, hal-hal yang mendukung untuk melakukan kerja tidak ada, tapi program kita setinggi langit,” saran Nadeak.

Selain Nadeak, Rosmawaty Sidauruk dari Puslitbang Pembangunan dan Keuangan Daerah juga menyarankan, program kegiatan yang akan dilaksanakan seperti workshop bukan sekadar ceremonial, hal tersebut dikarenakan pihak BPP Kemendagri sebagai penerima manfaat yang akan rugi jika acara hanya sekadar formalitas.

“Berharap pelaksanaan bukan hanya sekadar teken-teken saja, contohnya ketika waktu acara dicatat tiga sampai empat hari lalu digabungkan menjadi satu hari, itu akan membuat kita sangat rugi, akibatnya kita tidak akan bisa mengimplementasikan hasil kegiatan tersebut,” kata Rosmawaty.

Rosmawaty juga berharap adanya program evaluasi setelah beberapa kegiatan yang dilaksanakan, hal tersebut untuk mengukur seberapa banyak pemahaman yang didapat dari kegiatan tersebut. Selain itu, Ia juga mengapresiasi program penulisan populer yang digagas.

“Peneliti sebenarnya diharapkan mandiri, yang ada selama ini ikut sana ikut ini. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas SDM peneliti seperti penulisan popular yang akan dilaksanakan,” tutupnya. (msr)

Join The Discussion