Dikutip dari medcom.id, Rektor terpilih Universitas Padjadjaran (Unpad), Rina Indiastuti berjanji akan memprioritaskan adanya pusat kajian studi Jawa Barat dalam 100 hari program kerjanya. Kajian yang dilakukan tidak hanya fokus terhadap pendidikan saja, namun juga pada bidang lainnya.
“Pusat studi Jabar nanti sektor dimensinya luas tidak hanya pendidikan, tapi bisa kesehatan, atau pemberdayaan UKM, atau startup mengolah konten. Pusat studi itu mengkaji kelayakan sehingga berdampak pada kemajuan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat,” kata Rina usai pelantikan di kampus Unpad, Kota Bandung, Senin 7 Oktober 2019.
Dia mengatakan, kajian yang dilakukan membahas berbagai persoalan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari kajian tersebut nantinya bisa menjadikan masukan bagi pemerintah.
“Harus beranjak dari masalah yang dihadapi pemprov, lalu dikaji, akan ada rekomendasi, syukur-syukur cocok maka akan menjadi bahan masukan pembuatan kebijakan gubernur,” kata Rina.
Sementara itu di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, selama ini di Jabar masih menemui masalah dalam bidang ketahanan pangan, pertanian dan lainnya. Dia berharap kolaborasi dengan dunia pendidikan bisa menghadirkan solusi untuk persoalan tersebut.
“Kita mengkoordinasikan yang selama ini belum terjalin dengan baik, dulu terlalu banyak pintu. Kita bisa titipkan program Jabar Juara, kita ada masalah ketahanan pangan, pertanian, dan lainnya,” kata pria yang akrab disapa Emil itu.
Dia berjanji akan mendukung dari segi pembiayaan kajian-kajian yang dibuat Unpad. Menurut dia, hasil kajian akan sangat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis.
“Kita bisa biayai juga nanti riset-risetnya,” ucap dia.
Sebelumnya,Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (MWA Unpad) menetapkan Rina Indiastuti sebagai rektor terpilih periode 2019-2024. Rina dipilih secara aklamasi oleh seluruh anggota MWA Unpad.
Ketua MWA Rudiantara mengatakan, pemilihan rektor Unpad tidak menggunakan sistem voting.
“Aklamasi 100 persen, bahkan tidak dilakukan perhitungan suara,” ujar Rudiantara melalui keterangan resmi, Minggu, 6 Oktober 2019.