JAKARTA – Tak hanya mahasiswa yang kerap meraih penghargaan di tingkat internasional. Dosen juga tak kalah dalam menoreh prestasi. Seperti Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Diah Ariani Arimbi, PhD., yang mendapat penghargaan dari sebuah Non-Government Organitation (NGO) internasional pada Jumat 3 November 2017 lalu.
Akademisi yang menggeluti bidang sastra Inggris dan gender tersebut mendapat penghargaan Indonesia Education Leadership Award 2017 dari NGO bernama World CSR Day and World Sustainability.
Meraih penghargaan ini pun tak mudah. Diah mengatakan, ada sejumlah kriteria bagi penerima penghargaan. Misalnya, kiprah di ranah penelitian level dunia, dan efeknya pada masyarakat. Panitia pemberi penghargaan memiliki dewan juri yang terdiri dari sejumlah anggota. Dewan juri itulah yang memilih siapa orang yang berhak atas penghargaan itu.
Award ini bukan seperti lomba yang meminta orang-orang untuk mengirim syarat-syarat tertentu. Namun, panitia dan dewan juri yang melacak siapa saja yang pas untuk diberi predikat Indonesia Education Leadership Award 2017 tersebut.
Para juri yang terlibat antara lain, Dr. Arun Arora (Ex President and CEO, The Economic Times; Chairman, Edvance Pre-schools Pvt. Ltd. & Emeritus Chairman, World HRD Congress), Dr. Harish Mehta (Chairman & MD-Onward Technologies Ltd.; Emeritus Chairman – World HRD Congress & Founder Member–NASSCOM), Professor Indira Parikh (President, Antardisha, India’s Iconic HR Leader & Ex-Dean, IIM Ahmedabad) dan Nina E. Woodard (President & Chief “N” Sights Officer , Nina E. Woodard & Associates, a division of NDPendence, Inc.).
Juga, Dr. C. M. Dwivedi (Group Chief Human Resource Officer, Sopariwala Exports Pvt. Ltd.), Dr. Saugata Mitra (Chief People Officer & Group Head HR, Mother Dairy Fruit & Vegetable Pvt. Ltd.), dan Dr. R L Bhatia (Founder, World CSR Day and World Sustainability).
“Selama ini saya memang kerap menjadi dissertation examiner bagi mahasiswa asing di luar negeri, maupun editor di sejumlah jurnal internasional,” kata Diah seperti dilansir dari laman Unair, Minggu (12/11/2017).
Selain itu, panitia yang memberi penghargaan juga memiliki reputasi yang panjang. Hal itu bisa ditelusuri melalui official website yang bersangkutan, dan akun media sosialnya.
Di sisi lain, FIB selama ini terus melakukan penguatan jejaring internasional. Harapannya, FIB dapat menjadi salah satu ujung tombak bagi kampus ini, guna meraih posisi 500 besar dunia.
Misalnya, pada 8 sampai 9 Desember mendatang, akan diadakan The 4TH International Conference on Urban Studies: Border and Mobility. Kampus atau institusi internasional yang terlibat antara lain, Hamburg University, Curtin University, Sydney University, University of Illinois, Asia Research Institute, dan lain sebagainya. Prosiding dari acara itu nantinya bakal terindeks Scopus.
“Kami juga giat untuk melakukan pertukaran mahasiswa, dosen, dan staf. Ada rencana pula untuk membuat double atau join degree dengan kampus di Jerman,” papar dia. (IFR/Okezone.com)