JAKARTA – Pusat Pembangunan dan Keuangan Daerah BPP Kemendagri, pada Jum’at (24/2) mengadakan pengkajian strategis yang dirancang oleh para penelitinya. Sesi pertama, pusat penelitian yang digawangi oleh Indrajaya Ramzie itu membahas mengenai rencana penelitian Ray Ferza mengenai inovasi pelayanan publik terminal sebagai peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Inovasi dari pelayanan publik di terminal seperti yang terjadi di Surabaya, membuat PAD di beberapa daerah meningkat. Nah inilah yang ingin kita teliti dan menjadi pengajuan usulan ke Menteri Dalam Negeri,” ungkap Ray.
Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Rapat I BPP Kemendagri itu, hadir pula Prof. Mukhlis Hamdi dari IPDN mengatakan, peningkatan PAD dari terminal harus dilihat dulu apakah retribusi yang masuk dalam PAD itu apakah retribusi seluruhnya (keluar-masuk bus, izin usaha dan sebagainya) atau jenis retribusi tunggal. “Agar semuanya jelas, apakah betul murni dari retribusi ini saja atau bukan,” tandasnya.
Ia juga menyarankan, untuk mematangkan penelitian dan memperkaya kajiannya, Ray mesti memasukan berapa jumlah PAD dari terminal selama 5 tahun terakhir. “Kita tidak sedang mengukur jumlah dan jenis inovasi tapi sedang mengukur berapa kemungkinan-kemungkinan pendapatan dari daerah itu,” papar Mukhlis.
Indrajaya Ramzie yang juga turut mengawal kajian strategis itu juga menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi hasil kajian Ray sudah lengkap dan detail, hanya saja perlu disempurnakan agar hal tersebut menjadi rekomendasi yang baik untuk Menteri Dalam Negeri. “Semua sepakat memberikan saran dan masukan yg baik. Saya yakin semua dapat memberikan pengayaan. Semoga dapat segera terkoreksi,” ucap Indra menutup pembicaraan. (IFR)