SEMARANG – Tahun 2018 ini, ada 58 proposal penelitian yang di tahun sebelumnya telah diajukan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) disetujui dan menerima pembiayaan melalui dana hibah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI Tahun 2018.
“Dari total proposal penelitian yang kami terima melalui pendataan Kemenristekdikti 2018 tersebut, kami pun bersyukur, Unimus berada di urutan keempat dari seluruh perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Tengah,” ungkap Rektor Unimus Masrukhi kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/1/2018).
Menurutnya, itu pun menjadi satu bentuk capaian atau peningkatan yang diraih Unimus. Arti lain pula, penelitian-penelitian yang dilakukan civitas akademika di kampus yang berada di Jalan Kedungmundu Raya Kota Semarang ini semakin bermanfaat bagi masyarakat.
“Di tingkat PTS Jawa Tengah kami berada di urutan keempat dari sekitar 235 PTS. Sedangkan jika di antar universitas Muhammadiyah se Indonesia yang jumlahnya mencapai 173 kampus, Unimus berada di posisi kelima,” jelasnya.
Dan apabila dirinci, lanjut Masrukhi, jumlah penelitian yang sifatnya penelitian kompetitif nasional dan desentralisasi sebanyak 47 judul. Lalu sisanya sebanyak 11 judul adalah dalam bentuk proposal pengabdian masyarakat.
“Disetujui proposal tersebut, kini kami sebagai pihak universitas untuk mendorong para penerima untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikannya secara optimal. Sebab, ini pun menjadi bentuk pertaruhan universitas untuk semakin meningkatkan perolehan capaian di tahun berikutnya,” tandasnya.
Itu satu dari PTS di Jawa Tengah. Lalu bagaimana untuk perguruan tinggi negeri (PTN)? Satu di antaranya adalah Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kampus yang berada di Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang di tahun ini memperoleh persetujuan pembiayaan dana hibah Kemenristekdikti untuk 168 proposal.
“Jumlah yang kami terima dan disetujui oleh Kemenristekdikti RI di tahun ini itu juga bagian dari prestasi. Sebab, di tahun ini kami menjadi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) di Indonesia yang berada di urutan pertama dari 11 LPTK lainnya,” terang Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unnes Totok Sumaryanto.
Dia merinci, dari 168 proposal penelitian yang disetujui itu, sebanyak 141 judul adalah dalam bentuk penelitian kompetitif nasional dan desentralisasi. Sisanya atau sebanyak 27 judul merupakan bentuk pengabdian masyarakat.
“Selain yang bersumber dari Dirjen RPM Kemenristekdikti RI, di tahun ini pula Unnes memperoleh dana dari Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti. Total ada 7 produk dalam program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dan 5 produk yang masuk ke dalam program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT),” tuturnya. (tribunnews.com)