BANDARLAMPUNG– Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), Agus Fatoni, meninjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di Provinsi Lampung, Senin (13/7/2020). Kunjungan Fatoni tersebut didampingi Kepala Pusat Litbang Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, dan Kependudukan, Kurniasih serta tim publikasi. “Kedatangan kami dalam rangka mengecek tatanan normal baru yang kemarin dilombakan,” ujarnya.
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang menerima penghargaan dari lomba yang diadakan Kemendagri. Daerah tersebut menerima tiga penghargaan untuk tiga sektor, yaitu juara 1 sektor restoran; juara 2 sektor pasar modern/mal; dan juara 3 sektor pasar tradisional.
Kedatangan Fatoni disambut langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beserta jajarannya di kantor Gubernur. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal. Bersama Gubernur Lampung, tim BPP Kemendagri juga diajak mengelilingi sektor yang memenangi perlombaan untuk meninjau penerapannya.
Usai melakukan peninjauan, Fatoni mengapresiasi penerapan kebiasaan baru di Provinsi Lampung. Penerapan itu, lanjutnya, tak hanya untuk kebutuhan lomba tetapi juga telah diterapkan secara baik. “Kita langsung melihat ke lokasi ternyata memang sudah diterapkan dan masyarakat sudah mengikuti itu,” ujarnya.
Fatoni menjelaskan, selain meninjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di provinsi tersebut, ia juga akan menyosialisasikan model penerapanya secara luas, agar masyarakat dapat lebih memahami. Dirinya juga berharap pemerintah daerah lain juga dapat meniru penerapan adaptasi kebiasaan baru Provinsi Lampung. Guna menyebarkan sosialisasi tersebut, Fatoni telah menggandeng tim Youtuber dengan chanel Tina Bule dan Aksanation. “Selain memperkenalkan penerapan normal baru, ini juga sebagai ajang promosi agar lebih dikenal secara luas,” ujarnya.
Sementara itu, Arinal menjelaskan sejumlah langkah yang telah dilakukan dalam menangani pandemi termasuk upaya menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Ia juga melibatkan banyak pihak untuk menangani sekaligus mencegah Covid-19. Kerja sama itu baik dilakukan dengan perguruan tinggi, swasta, maupun pihak lainnya. Ia menyadari, persoalan pandemi tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan pemerintah provinsi. “Covid-19 ini urusannya tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi saja, tetapi juga keterlibatan unsur lainnya. Karena itu saya melakukkan koordinasi terhadap stakeholder lainnya, seperti keterlibatan jajaran Forkopimda, bupati/wali kota, perguruan tinggi, alim ulama, pengusaha dan lainnya,” jelas Gubernur Arinal.
Sebelumnya, Kemendagri juga telah meninjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di Kota Bogor. Sama seperti Provinsi Lampung, Kota Bogor merupakan salah satu daerah untuk klaster kota yang berhasil meraih penghargaan inovasi daerah penerapan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Penghargaan yang diraih tersebut meliputi, juara 1 sektor pasar tradisional, juara 1 sektor pasar modern, juara 1 sektor restoran, dan juara 2 sektor pariwisata. (MJA)