Planet Mars kedatangan ‘tamu’ baru, pesawat antariksa Schiaparelli dilaporkan telah mencapai orbit dan memasuki atmosfer Planet Merah, Rabu, 19 Oktober 2016 waktu setempat. Meski telah berada di planet yang ditargetkan, tapi sejumlah tantangan datang menanti.
Meski telah melalui orbit dan atmosfer Mars, peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) hilang kontak dengan Schiaparelli. Hal ini semakin menjadi mimpi buruk bagi peneliti dan ambisi ESA.
Menurut data-data yang diungkap dari New York Times, Kamis 20 Oktober 2016, ESA pantas khawatir. Sebab, fakta-fakta soal pengiriman misi ke Mars yang dilakukan oleh ESA selalu berujung kegagalan. Seperti misi Eropa Beagle pada 2003 lalu berakhir dengan hilang. Sejauh ini, ada tujuh misi yang sukses mendarat di Mars dan semuanya dilakukan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
NASA telah sibuk dengan penemuan-penemuan baru yang dilakukan robotiknya yang ada di Mars, Curiosity. Selain itu, NASA juga membawahi misi wahana antariksa yang ada di orbit Mars, seperti Mars Reconnaissance Orbiter, Mars Odyssey, dan Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission (Maven).
Sedangkan, tercatat baru satu wahana antariksa milik ESA yang ada di orbit Mars sebelumnya, yaitu Mars Express yang sudah ada di sana sejak 2003. Bahkan, Mars Express mampu disaingi oleh India melalui Mars Orbiter Mission (MOM) atau yang dikenal dengan Mangalyaan yang telah ada di orbit Planet Merah itu sejak 2014.
“Ini (Schiaparelli) sudah ada pada titik tertentu (di Mars) yang kami rasa belum melakukan pendaratan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ini, kami memerlukan informasi lebih lanjut. Jelas, ini bukan tanda-tanda yang baik,” ucap Kepala Misi ExoMars ESA, Paolo Ferri.
Schiaparelli yang merupakan bagian dari misi ExoMars, diluncurkan pada Maret 2016 dari Baikonur, Kazakhstan. Schiaparelli melalui perjalanan selama tujuh bulan dengan jarak tempuh sekitar 496 juta kilometer dari Bumi.
Misi ExoMars menghubungkan dua pesawat antariksa yaitu Trace Gas Orbiter dan Schiaparelli. Pesawat pertama bertugas untuk mengorbit Planet Merah sedangkan pesawat terakhir bertugas sebagai pesawat pendarat di Planet Mars.
Tujuan utama misi ini menjadi penting bagi misi selanjutnya ke Planet Mars, yaitu misi pencarian kehidupan di Planet Merah yang dijadwalkan pada 2018.