JAKARTA – Sebuah perusahaan di Inggris baru saja melakukan uji klinis vaksin flu. Vaksin ini diklaim menjadi vaksin pertama di dunia yang bisa menjadi solusi kesehatan publik serta menghapuskan kebutuhan injeksi tahunan.
Dilansir Science Alert, tahun ini dunia menghadapi musim flu paling buruk. Vaksin musiman yang biasa digunakan terbukti kurang efektif terhadap pencegahan penyakit ini.
Alasan dilakukannya suntikan vaksin baru setiap tahun karena virus-virus terus bermutasi. Sementara masih banyak pula virus yang melayang-layang di lingkungan sekitar.
Koordinasi secara global yang dilakukan para epidemologis mencoba mengamati virus-virus yang muncul hampir setiap tahun. Dari pengamatan itu mereka berhasil memproduksi vaksin yang dapat mengatasi virus-virus tersebut.
Metode ini memiliki beberapa tingkatan kesuksesan tergantung bagaimana virus berubah selama periode produksi vaksin yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Secara alamiah, akan lebih mudah jika vaksin flu hanya ada satu jenis dengan satu standar dunia. Hal tersebut tampaknya akan segera diwujudkan oleh Vaccitech, sebuah perusahaan milik Universitas Oxford di Inggris.
Uji klinis ini telah dilakukan Vaccitech sejak dua tahun lalu dengan melalui dua fase. Vaksin flu universal ini telah dicobakan terhadap 145 orang untuk mengetahui apakah vaksin ini benar-benar bagus untuk melindungi manusia dari flu.
“Jika kami mendapatkan data positif yang menunjukkan bahwa vaksin ini berdampak terhadap angka opname atau sakit akibat influenza, maka tidak ada alasan bagi partner kami untuk mengambil vaksin ini,” ujar CEO Vaccitech Tom Evans.
Vaksin yang dinamaiMVA-NP+M1diklaim memiliki cara kerja yang berbeda dengan vaksin flu reguler. Vaksin ini dimaksudkan untuk mendorong sel imun yang sudah akrab dengan flu dan menggunakan bahan inti untuk menyerang virus. Menurut Evan, jika percobaan ini sukses,MVA-NP+M1 baru akan beredar dipasaran 5 hingga 7 tahun mendatang. (IFR/Republika.co.id)