News

Perlu Banyak Penelitian Baru Guna Menurunkan Angka Diabetes di Indonesia

JAKARTA – Prevalensi diabetes di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, saat ini jumlah diabetesi sudah mencapai 6,9% atau mencapai 10 juta orang. Sayangnya, 90% diabetesi terkena diabetes melitus tipe 2. Tipe tersebut disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.

Ya, zaman sekarang ini hidup semakin dimanjakan oleh kemajuan teknologi. Hal itu membuat kebiasaan negatif seperti jarang melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan tinggi gula menjadi hal yang lumrah. Belum lagi kurangnya konsumsi buah dan sayur membuat seseorang rentan terkena obesitas. Semua hal itu berpengaruh terhadap diabetes.

Padahal pemerintah berencana menurunkan prevalensi penderita diabetes di Indonesia. Alasannya karena WHO menargetkan jumlah orang yang mengalami diabetes adalah zero (0) increase di tahun 2025. Untuk memenuhi target ini, tentulah diperlukan partipasi dari banyak pihak dalam upaya pengendalian penyakit.

“Tentu butuh terobosan-terobosan baru guna mengendalikan angka diabetes. Terlebih penyebab diabetes itu multidimensi sehingga diperlukan banyak penelitian-penelitian untuk mencari strategi dan pendekatan yang paling efektif. Saya yakin dengan semakin banyak penelitian di bidang diabetes, dampak kontribusinya terhadap pengendalian diabetes pasti akan sangat positif,” ujar drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH, selaku Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan saat ditemui dalam acara Awarding Nutrifood Research Center (NRC) Grant 2017, Selasa (28/11/2017) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Penelitian di bidang diabetes memang diperlukan untuk memberikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya diabetes. Selain itu, hasil penelitian juga bisa membantu pendeteksian sejak dini sehingga pengobatan bisa dilakukan sedari awal. Sebab 2/3 diabetesi tidak sadar dirinya terkena diabetes. (IFR/Merdeka.com)

Join The Discussion