Penemuan sebuah gambar dari tinta yang melekat di tubuh mumi Mesir berusia 5.200 tahun menguak fakta baru mengenai kemunculan tato di dunia.
Mengutip dalam riset Journal of Archaeological Science yang dilansir theguardian, sejak beberapa waktu ini sudah dikenal bahwa Mumi Otzi di kawasan Pegunungan Alpen yang menjadi sosok pemilik tato tertua di dunia.
Namun demikian, kini sepertinya kesimpulan itu akan berubah. Dua mumi yang berusia 1.000 tahun lebih tua dari Mesir, menunjukkan bahwa mereka juga memiliki rajah di tubuhnya.
Lalu bagaimana bentuk tatonya?
Sebelumnya, peneliti menemukan enam mumi di Kuil Gebelein yang dipastikan merupakan orang-orang yang hidup sebelum era kekuasaan Dinasti Firaun.
Dari enam mumi itu, dua diantaranya diteliti dan diberi nama Gebelein Man A dan Gebelein Women. Dari pemeriksaan, ditemukanlah bentuk tato di bahu mumi perempuan.
Tato itu berbentuk huruf S. Diduga ini adalah tato yang dirajah ke tubuh ketika seseorang mengikuti ritual keagamaan.
Kemudian, dari pemeriksaan di tubuh mumi laki-laki. Awalnya peneliti mengira ada bercak akibat proses mumifikasi. Namun setelah menggunakan infra merah, terlihat jelas jika itu tato yang dibuat dari tinta.
Bentuknya berupa banteng liar dan domba. Ia terletak di lengan kanan atas sang mumi. Diketahui, banteng bagi orang Mesir merupakan perlambang keberanian, kekuatan dan semangat pantang menyerah.
Dan yang mengejutkan lagi, temuan itu juga yang kini mematahkan kesimpulan banyak peneliti mengenai hanya kaum perempuan saja yang ditato.
“Temuan ini telah mengubah pemahaman kita. baru sekarang kita mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan mereka,” ujar Antoine. (VIVA.CO.ID)