Dikutip dari tirto.id, Pemerintah mulai mengembangkan berbagai taman-taman kota. Beberapa dari mereka mulai memperbanyak menanam pohon dan berbagai tanaman. Hal ini dilihat sebagai bagian dari menciptakan lingkungan yang sehat.
Namun kesehatan pohon di kota-kota besar terkadang luput dari perhatian pemerintah setempat. Sebuah penelitian di North Carolina State University yang meneliti urbanisasi, kelimpahan serangga skala, dan pemanasan latitudinal pada kesehatan pohon, dan hasilnya mengejutkan.
Studi ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak serangga pada pohon maple merah yang ditanam di tengah-tengah delapan kota. Kota-kota di midrange itu, termasuk Raleigh dan Asheville, menunjukkan kesehatan pohon yang lebih buruk, yang sebagian besar disebabkan oleh serangga serangga suram penghancur pohon volume tinggi (Melanaspis tenebricosa), yang muncul di tonjolan kecil pada cabang dan daun pohon.
“Permukaan yang tidak tembus cahaya, yang disebabkan beton dan trotoar di dekat pohon adalah penyebab utama tentang munculnya kelimpahan serangga berskala daripada suhu, dan dengan demikian merupakan prediktor paling utama dalam mengukur kesehatan pohon yang buruk di wilayah studi,” kata Michael Just, penulis penelitian serta peneliti entomologi postdoctoral NC State seperti dilansir NCSU.
Penelitian sebelumnya menujukkan bahwa pohon di daerah metropolitan telah tumbuh lebih cepat daripada pohon di daerah pedesaan di seluruh dunia sejak 1960-an. Ini telah dikonfirmasi oleh penelitian dari Technical University of Munich (TUM).
Analisis yang dilakukan oleh tim peneliti internasional juga menunjukkan bahwa pertumbuhan pohon-pohon perkotaan telah terpapar pada perubahan kondisi iklim untuk jangka waktu yang lama, yang baru saja mulai terjadi pada pohon-pohon di daerah pedesaan.
Namun dengan adanya berbagai bukti tentang pertumbuhan serangga pengganggu pohon ini, bisa jadi pemerintah atau petugas di dinas pertamanan harus lebih waspada.