Dikutip dari merdeka.com, brokoli merupakan salah satu sayuran sehat yang telah lama diketahui memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Sayuran ini diketahui mampu melawan sel kanker serta sumber yang sangat baik bagi vitamin C, Kalsium, dan vitamin B.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap sebuah manfaat terbaru dari brokoli yaitu mampu mengendalikan skizofrenia. Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian yang dilakukan Johns Hopkins Medicine mengungkap bahwa kandungan dari brokoli mampu mengatur ketidakimbangan kimia pada otak yang bisa dihubungkan dengan skizofrenia.
Kandungan kimia sulforafana yang tinggi dari brokoli juga dapat digunakan sebagai alternatif obat antipsikotik. Kandungan ini diharap dapat menjadi obat tanpa efek samping yang berbahaya dan membahayakan.
“Sangat mungkin ke depannya penelitian menunjukkan bahwa sulforafana sebagai suplemen yang aman untuk diberikan pada orang-orang dengan risiko skizofrenia sebagai cara untuk mencegah, memperlambat, atau mengurangi gejala yang muncul,” jelas Akira Sawa, direktur dari Johns Hopkins Schizophrenia Center.
Temuan ini muncul berdasar penelitian yang dilakukan pada bagian otak dari 81 orang yang baru mengalami gejala pertama dari psikosis mereka. Secara rata-rata, para pasien tersebut mengalami kandungan kimia glutamat empat persen lebih rendah pada bagian otak mereka dibanding pada orang sehat.
Terungkap bahwa konsumsi dua kapsul yang berisi ekstrak sulforafana setiap hari selama seminggu, tingkat glutathion pada partisipan meningkat 30 persen. Secara signifikan, efek samping yang muncul tak terlalu berat dan hanya berupa perut kembung dan tak nyaman.
Peneliti menyebut bahwa masih dibutuhkan riset lanjutan mengenai hal ini. Namun hasil penelitian yang ditunjukkan telah menunjukkan hal yang cukup positif.
“Bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung, diketahui bahwa perubahan pola makan dan olahraga dapat mengurangi penyakit tersebut, namun pada orang dengan masalah kejiwaan, hal tersebut masih belum diteliti sebelumnya,” jelas Thomas Sedlak, Direktur dari Hopkins Schizophrenia and Psychosis Consult Clinic.
“Kami berharap bahwa suatu hari kami bakal menemukan cara untuk mencegah penyakit mental ini,” tandasnya