News

Penelitian: Stetoskop Bisa Akibatkan Infeksi Mematikan

JAKARTA – Sebuah penelitian baru menyatakan, stetoskop yang digunakan dokter pada pasien tidak pernah dibersihkan. Dalam 128 pengamatan antara dokter dan pasien selama satu minggu, stetoskop tidak pernah didesinfeksi, penelitian menemukan.

Ini terlepas dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan stetoskop membawa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi darah, paru-paru dan jantung yang mematikan. Bahkan setelah dokter diberitahu tentang pentingnya kebersihan stetoskop, instrumen tersebut masih belum didesinfeksi setelah digunakan, penelitian tersebut menambahkan.

“Tidak mendisinfeksi stetoskop bisa menjadi masalah keselamatan pasien yang serius yang sama dengan mengabaikan kebersihan tangan,” kata Penulis studi Linda Greene dari Yale School of Medicine, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Jumat (28/7/2017).

Peneliti menganalisis seberapa sering dua staf rumah sakit membersihkan stetoskop lebih dari satu minggu dalam 128 pengamatan. Ini termasuk mengoleskan tisu disinfektan, atau penyeka alkohol atau gel. Kebersihan tangan melalui sabun dan air atau gel antibakteri juga diperiksa.

Setelah hasil dikumpulkan, para peneliti memberi presentasi kepada dokter tentang pentingnya membersihkan stetoskop dan mempraktikkan kebersihan tangan dengan baik. Mereka kemudian menganalisa stetoskop dan kebersihan tangan dalam 41 pengamatan.

Temuan Utama

Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada stetoskop yang dibersihkan sebelum dan sesudah presentasi dilakukan. Kebersihan tangan yang baik terjadi pada 58 persen kasus sebelum presentasi dan 63 persen setelahnya, yang ternyata tidak berbeda nyata.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan stetoskop membawa banyak bakteri, termasuk Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada darah, paru-paru dan jantung. Mereka juga bisa membawa Clostridium difficile, yang menyebabkan diare berair dan kram perut yang menyakitkan.

“Stetoskop digunakan berulang kali sepanjang hari dan terkontaminasi setelah terpapar setiap pasien, jadi mereka harus diperlakukan sebagai vektor transmisi potensial,” kata Ms Greene.

Karena kebersihan stetoskop tidak membaik setelah dokter diberi tahu tentang pentingnya kebersihan alat itu, para peneliti mempertanyakan bagaimana pesan tersebut dapat diberlakukan secara efektif.

“Pendidikan standar mungkin bukan jawaban untuk masalah ini. Implementasi kebersihan stetoskop akan membutuhkan usaha yang lebih konsisten untuk mengubah budaya dan kebiasaan,” kata peneliti menurut temuan yang telah dipublikasikan di American Journal of Infection Control. (IFR/Netralnews.com)

Join The Discussion