News

Penelitian Situs Subang Larang Akan Dilanjutkan 2019

SUBANG – Balai Arkeolog telah menyatakan kesiapan melanjutkan kegiatan penelitian di situs Subang Larang Desa Nangerang Kecamatan Binong Kabupaten Subang tahun 2019. Sedangkan Pemkab Subang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berharap di tahun 2019 ada tindaklanjut penanganan lintas sektor, melibatkan dinas teknis terkait supaya keberadaan situs Subang larang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami sudah menyampaikan temuan hasil ekskavasi situs Subang larang tahun 2018 yang dibiayai Dinas Pendidikan dan kebudayaan Subang. Temuan yang luar biasa yaitu tiga bagian rangka manusia, dan satu di antaranya cukup lengkap. Respon dari balai bagus dan balai siap melanjutkan penelitian di situs Subang larang tahun 2019 nanti,” kata Lutfi Yondri peneliti Balai Arkeolog Bandung yang juga menjadi ketua tim peneliti Situs Subang Larang yang dibentuk Disdikbud Subang saat dihubungi, Senin, 14 Mei 2018.

Lutfi mengatakan hasil ekskavasi selama 10 hari di situs Subang Larang telah disampaikan ke Pemkab Subang melalui Sosialisasi Ekskavasi Cagar Budaya, ‘Situs Nay Subang Larang’ yang dilaksanakan Disdikbud Subang akhir pekan kemarin. Ketika itu disampaikan pula masukan langkah yang bisa dilakukan Pemkab, utamanya dalam pengembangan situs.

Misalnya dari sisi pariwisata. “Jadi penelitian pra sejarahnya oleh balai. Sedangkan pengembangan bisa dilakukan pemkab melibatkan dari sisi pariwisata. Selain itu untuk mendukung pengembangan museum dan site museum subang larang, pemkab bisa juga merencanakan pembuatan replika temuan,” ujarnya.

Kepala Disdikbud Kabupaten Subang, Suwarna mengatakan tindak lanjut tahun 2019 diharapkan penanganan situs Subang larang tak hanya oleh Disdikbud. Namun diharapkan bisa lintas sektor bersama sama dengan dinas teknis terkait.

Misalnya, Disparpora menggarap pengembangan sisi pariwisata dan PUPR bisa memperbaiki akses jalan masuk ke situs yang saat ini kurang bagus. “Kami akan coba membahas ini supaya tahun 2019 ada kegiatan bersama, fokusnya diarahkan supaya warga sekitar bisa merasakan manfaat keberadaan situs,” ujarnya. (IFR/Pikiran Rakyat)

Join The Discussion