Dikutip dari gatra.com, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menemukan manfaat menarik dari sampah puntung rokok. Kandungan dalam puntung rokok ternyata dapat menjadi penghambat terjadinya korosi pada bangunan lepas pantai.
Ketua tim, Caroline Agustina mengatakan, ide penelitiannya bermula dari keprihatinannya atas banyaknya sampah rokok yang sering mereka temukan di sekitar.
Dari keprihatinan itu, Caroline dan Pandhu Dirga Pratama serta Anallenian Selviana, coba melakukan penelitian kandungan yang ada di dalam sebatang puntung rokok.
Setelah membaca beberapa jurnal, mereka menemukan fakta bahwa nikotin yang terkandung di dalam puntung rokok ternyata dapat digunakan sebagai penghambat korosi.
“Karena bidang kuliah saya Teknik Kelautan, akhirnya kami mengaplikasikan temuan ini untuk bangunan offshore atau lepas pantai yang berisiko mengalami korosi,” kata Caroline di Surabaya, Selasa (3/9).
Bangunan lepas pantai adalah yang paling pas diuji, yakni platform atau bangunan Jacket. Platform jenis ini terpancang di laut dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur.
Dangunan didatangi mereka di Madura, sehingga tidak perlu terlalu jauh meninggalkan kampus untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa ekstrak puntung rokok berpotensi sebagai alternatif penghambat korosi pada jacket platform.
“Jadi dengan diberi nikotin dari puntung rokok ini proses korosi bisa dihambat lebih optimum 2 persen dibanding sebelumnya, dengan laju korosi sebesar 28,6 miles per year,” jelasnya.
Caroline mengungkapkan perjuangannya bersama dua rekannya dalam melakukan penelitian tersebut. Mereka sampai harus membuat asbak khusus untuk mengumpulkan sampah puntung rokok yang cukup banyak.
Sampah rokok yang sebelumnya berserakan pun dapat berkurang drastis setelah disebar di titik strategis di sekitar wilayah ITS. “Penelitian kami ini secara tidak langsung juga mampu mengatasi masalah sampah puntung rokok di Indonesia,” tegasnya.