News

Penelitian Harus Beri Sumbangsih Bagi Pembangunan Indonesia

JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menyatakan bahwa peneliti dunia saat ini telah bergeser menggunakan metodologi kualitatif dalam melakukan penelitian. Padahal, dahulu tren penelitian yang populer adalah metodologi kuantitatif.
 
 

“Para peneliti saat ini berbicara metodologi kualitatif research, bahkan saat ini fisikawan melakukan research tidak hanya cukup menggunakan pendekatan kuantatif. Kuantitatif dulu sangat populer tapi sekarang ada yang menggunakan kualitatif,” ujarnya di sela Kongres Indonesian Qualitative Researcher Association (IQRA) di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Minggu (16/7).

Menurut Nasir, metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan dalam sebuah penelitian. Namun, ada satu penelitian yang tidak bisa menggunakan pendekatan kuantitatif yakni penelitian mengenai paradigma radikal humanis.

“Memang penelitian kualitatif bisa diukur secara kuantitif namun ada juga yang tidak bisa seperti radikal humanis. Maksudnya paradigma yang mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan subjektivis yakni kesadaran manusia ke kesadaran palsu, yakni ideologi di batas luar kesadaran manusia,” terangnya.

Lebih lanjut, Nasir berharap kongres yang digelar IQRA dapat menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat ke-Indonesia-an. Artinya, penelitian kualitatif dapat menciptakan sumbangsihnya bagi pembangunan masyarakat Indonesia.

“Bagaimana ke depan penerapan penelitian kualitatif bisa membentuk ke-Indonesia-an. Memberikan sumbangsih penelitiannya bagi pembangunan masyarakat Indonesia,” imbuh Nasir.

Join The Discussion