News

Penelitian: Duduk Terus Menerus di Kubikel Kantor Sama Berisiko dengan Merokok

JAKARTA – Merasa lebih sehat karena Anda bukan perokok? Sebaiknya Anda jangan  senang dulu.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang bekerja terlalu lama di  meja dua kali lebih berpotensi untuk mati muda. Bahkan para peneliti menyebutkan bahwa para pekerja yang duduk lama di kubikel mereka mirip sebagai perokok.

Yang lebih mengejutkan, seperti halnya dilansir dalam Metro UK, ini terjadi bahkan jika orang tersebut rajin berolahraga.

Keith Diaz,  peneliti dari Columbia University Medical Center mengatakan, “kita sering berpikir bahwa kebiasaan duduk terus menerus hanyalah sekadar berapa waktu yang kita habiskan duduk di suatu tempat setiap harinya.”

“Tapi, penelitian sebelumnya mengatakan bahwa pola hidup sedentari (duduk terus menerus) yang dilakukan oleh banyak orang–terlepas dari ia sering melakukan banyak perenggangan atau tidak–berakibat khusus pada kesehatan.”

Penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam  Annals of Internal Medicine journal melibatkan hampir 8000 orang yang berusia 45 tahun atau lebih di seluruh AS ini dilakukan oleh Diaz dan timnya yang berasal dari tujuh institusi di Amerika.

Setiap partisipan penelitian itu menggunakan semacam pelacak yang digunakan paling tidak empat hari dalam seminggu, dan berdasarkan hasil pemantauan pada kematian para partisipan hingha September 2015. Dari penelitian itu partisipan rata-rata duduk selama 12.3 jam dari 16 jam terjaga dalam sehari.

Mereka yang duduk nyaris hampir 13, 2jam sehari, 2,6 kali lebih berpotensi mati muda dibandingkan mereka yang tidak aktif alias duduk saja selama 11.5 jam dalam sehari.

Meskipun demikan, mereka yang bergaya hidup sedentari dapat mengurangi risiko kematian mereka dengan bergerak setiap harinya paling tidak setiap satu jam sekali.

“Jika Anda memiliki pekerjaan yang membuat Anda duduk terus menerus dalam waktu lama diharuskan untuk bergerak setiap satu jam sekali,” kata Diaz. 

Aktivitas ini bisa menurunkan resiko kematian, meskipun peneliti sendiri tidak tahu seberapa banyak aktivitas yang dianggap optimal untuk itu.

Dr Monika Safford, ko-penulis dari penelitian tersebut membandingkan duduk lama dengan menulis. 

“Penelitian ini memberikan informasi tentang betapa berbahayanya duduk terlalu lama bagi kesehatan dan meningkatkan kesedaran bagi peneliti dan praktisi kesehatan bahwa duduk terlalu lama sama seperti merokok,” kata Monika. (

Join The Discussion