Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Jawa Barat melanjutkan penelitian kehidupan prasejarah dengan melakukan ekskavasi di Gua Pawon, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Kali ini penggalian benda purbakala dilakukan secara horizontal pada kedalaman 3,2 meter.
Ketua Tim Penelitian Prasejarah Gua Pawon, Lutfi Yondri mengatakan, penelitian dilakukan secara horizontal pada kedalaman 3,2 meter, karena pada kedalaman tersebut telah ditemukan tujuh rangka manusia prasejarah. Tujuh manusia prasejarah itu mewakili umur budaya yang berbeda, yang hidup pada masa pleistosen dan holosen.
“Penelitian yang sekarang itu sifatnya horizontal. Kami melihat flat di kedalaman 3,2 meter itu, karena di 3,2 meter itu kami sudah dapat kronologi dengan batasan budaya akhir pleistosen dan awal holosen itu. Itu dulu yang kami lihat, tapi kemungkinan harus diperdalam,” kata Lutfi, akhir pekan lalu.
Sejak tahun lalu, menurut dia, penelitian ditujukan untuk melihat pemanfaatan Gua Pawon. Pasalnya, di salah satu bagian Gua Pawon terdapat lapisan yang berasal dari reruntuhan atap gua, yang juga diekskavasi pada 2017 dan 2018.
Ekskavasi pada level horizontal dilakukan untuk melihat aktivitas manusia prasejarah yang berbeda.
“Ternyata dari hasil ekskavasi kami itu, kehidupannya berbeda, aktivitas di dalam ruang itu. Bahwa ada periode kehidupan sebelum atap gua itu runtuh, kemudian setelah atap itu runtuh di Gua Pawon juga masih dihuni. Ini dibuktikan dengan banyaknya fragmen tembikar di sebelah atas,” katanya.
Guna melihat aktivitas manusia dari benda-benda yang ditemukan, Lutfi menyatakan, penelitian arkeologi di Gua Pawon harus dilakukan dengan lintas disiplin ilmu. Para geolog yang memiliki spesialisasi di bidang paleontologi pun dilibatkan, selain juga para ahli odontologi forensik.