BERLIN – Sebuah penelitian baru mengungkap bahwa ternyata wanita merupakan pendorong dalam menyebarkan gagasan dan teknologi baru di Inggris dan Eropa selama Zaman Batu, sementara kaum pria tinggal di rumah.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, Selasa (5/9/2017), gagasan sebelumnya tentang bagaimana nenek moyang manusia primitif yang lalu telah terguncang oleh analisis tulang dan gigi dari orang-orang kuno. Analisis tulang tersebut menunjukkan bahwa banyak perempuan yang ditemukan terkubur di tempat pemakaman kuno yang sedang melakukan perjalanan jauh.
Wanita tersebut dianggap telah membawa budaya dan teknologi bersama mereka antara 2.500 dan 1.650 SM. Sebaliknya, teori umum mengatakan bahwa mereka tinggal di tempat yang sama sepanjang hidup mereka.
Pada masa itu, wanita tidak dikuburkan secara berbeda dengan laki-laki, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka telah memiliki status yang setara. Teka-teki lain dari penemuan tersebut adalah tidak ada hubungan genetik perempuan yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki anak atau tidak membawa anak ketika bepergian.
Zaman Batu akhir dan Zaman Perunggu awal adalah masa revolusi teknologi, pertanian, pekerjaan logam, agama, dan tembikar. Penelitian baru ini menunjukkan bahwa wanita memiliki peran penting dalam mentransmisikan terobosan baru dalam budaya dan teknologi pada Zaman Batu dan Zaman Perunggu.
Para penulis penelitian mengatakan bahwa pekerjaan mereka juga didukung oleh tes DNA. Peneliti juga mempelajari gigi dan tulang dari sekira 83 individu yang terkubur di sekitar lembah Lech di Jerman Selatan.
Jejak kimia di gigi dan tulang menunjukkan bahwa mayoritas wanita berasal dari luar daerah, dengan tanda tangan di gigi mereka, hal tersebut menunjukkan perjalanan ratusan mil dari Bohemia atau Jerman Tengah. Gigi pria yang diteliti menunjukkan bahwa mereka hampir tinggal di wilayah kelahiran mereka hingga meninggal.
Corina Knipper, salah satu penulis mengatakan bahwa analisis gigi mampu mengungkapkan di mana wanita tersebut tumbuh. “Keragaman garis keturunan perempuan yang berbeda, yang akan terjadi jika beberapa lama banyak perempuan pindah ke Lembah Lech dari tempat lain,” tambah knipper. (IFR/Okezone.com)