Pluto adalah salah satu objek antariksa yang kerap jadi bahan pengamatan menarik bagi para peneliti. Sebagai mantan planet, daya tarik Pluto tak pernah berhenti mengundang ilmuwan untuk menelitinya lebih lanjut.
Hal itu pula yang akhirnya menyebabkan salah satu misteri dari planet kerdil ini terkuak. Misteri tersebut adalah soal temperatur Pluto yang jauh lebih dingin dari perkiraan sebelumnya.
Peneliti dari University of California, Santa Cruz, berhasil menunjukkan bahwa temperatur Pluto yang sangat dingin berasal dari kondisi ganjil di atmosfernya. Hal itu terungkap dengan menggunakan model lanjutan pemetaan iklim.
Para peneliti mendemonstrasikan ada lapisan kabut yang mengelilingi planet. Kabut yang berasal dari campuran hidrokarbon itu memengaruhi temperatur dan memastikan temperatur beku di Pluto diakibatkan olehnya.
“Kami yakin partikel hidrokarbon ini berkaitan dengan bagian planet berwarna kemerahan dan kecokelatan di permukaan planet. Pluto adalah objek planet pertama yang kami ketahui memliki partikel kabut yang solid, bukan gas,” kata salah satu peneliti bernama Xi Zhang kepada Forbes, Kamis (16/11).
Kabut itu menyerap energi Matahari yang sebenarnya tidak besar-besar amat. Sebab seperti diketahui, Pluto berada di ujung sistem sehingga energi Matahari yang sampai ke sana tak sebesar ke planet-planet lain yang letaknya lebih dekat dengan sang surya.
Hebatnya lagi, kabut ini ternyata menembakkan balik panas yang planet itu terima sehingga terjadi penurunan temperatur yang cukup drastis di permukaan planet.
Selimut kabut tersebut sebetulnya belum lama ditemukan oleh peneliti. Berkat wahana antariksa New Horizon milik NASA beberapa tahun lalu, mereka kini sadar bahwa selimut kabut itulah yang membuat temperatur Pluto 50 derajat Fahrenheit lebih dingin ketimbang prakiraan peneliti.
Namun saat ini, peneliti masih belum mengetahui komposisi selimut kabut Pluto itu. Tim peneliti masih harus bekerja keras mengidentifikasi unsur kimia di kabut itu sebelum tahu dari mana asal dan tujuan kabut tersebut. (IFR/CNN Indonesia)