News

Peneliti Uji Teknik Baru agar Tanaman Bertahan Hidup di Luar Angkasa

Dikutip dari okezone.com, tim peneliti dari Universitas Melbourne telah mengembangkan teknik baru untuk mengubah tanaman menjadi pabrik bahan nano. Hal tersebut juga memungkinkan tanaman mampu bertindak sebagai sensor kimia yang membuat mereka bertahan di lingkungan ekstrem, seperti luar  angkasa atau Mars.

Dilansir dari laman New Atlas, Jumat (5/4/2019) teknik yang digunakan ini memanfaatkan kecenderungan tanaman untuk menyerap air dan molekul apa pun yang larut di dalamnya. Penelitian sebelumnya telah menggunakan ini untuk membuat tanaman “nanobionic” dengan peningkatan produksi energi atau kemampuan untuk mendeteksi bahan peledak.

 

Sementara keduanya menggunakan karbon nanotube, studi baru menggunakan kelas bahan nano yang disebut kerangka logam-organik (MOF). MOF ini terbuat dari ion logam yang dihubungkan dengan molekul organik, membentuk kristal yang memiliki luas permukaan tertinggi dari setiap bahan yang dikenal.

MOF juga diklaim sempurna untuk menyerap dan menyimpan molekul, yang bisa berguna untuk menangkap karbon, menyaring air atau merasakan bahan kimia.

MOFs sendiri terlalu besar untuk diserap ke dalam sistem vaskular tanaman. Sebagai gantinya, tim menambahkan garam logam dan penghubung organik ke air, kemudian menempatkan tanaman ke dalamnya. Idenya adalah bahwa tanaman kemudian menyerap molekul-molekul prekursor dan merakitnya menjadi MOF di dalam jaringan mereka.

Untuk menguji seberapa baik itu bekerja, para peneliti menempatkan kliping tanaman teratai ke dalam air yang mengandung prekursor MOF yang akan tumbuh menjadi kristal neon. Pengujian tersebut berhasil dan tim kemudian dapat menggunakan tanaman lotus nanobionik ini sebagai sensor kimia pada dasarnya, ketika ada aseton di dalam air, fluoresensi memudar sedikit.

Lapisan kerangka organik logam (hijau luminescent) melindungi potongan lytyturf dari kerusakan oleh sinar UV Selain membuat tanaman untuk merakit MOF, bahannya juga bisa digunakan sebagai pelapis. Tidak hanya itu, ini dapat memberi tanaman akses ke lebih banyak spektrum cahaya untuk fotosintesis, tetapi juga melindungi mereka dari kerusakan sinar UV.

Untuk menguji aspek ini, para peneliti dilapisi stek krisan dan lilytur dengan MOF bercahaya, dan kemudian mengekspos mereka ke sinar UV selama tiga jam. Yang telah dilapisi lebih sedikit mengalami layu dan pemutihan dibandingkan kliping yang tidak dilapisi. Ini bisa membuat lapisan MOF sangat berguna jika kita ingin suatu hari menanam tanaman di Mars.

“Ketika kita merenungkan penanaman tanaman di luar angkasa atau di Mars di mana Anda tidak memiliki atmosfer dan dibombardir oleh sinar UV, sesuatu seperti ini bisa membantu,” kata Joseph Richardson, ketua penelitian.

Join The Discussion