JAKARTA – Cecak memiliki suatu mekanisme melarikan diri yang terbilang cukup unik, yaitu dengan mengorbankan bagian ekornya yang mampu tumbuh kembali. Uniknya, ternyata mekanisme ini telah dilakukan oleh reptil lain ratusan juta tahun lalu.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Scientfic Reports, ditemukan bahwa ada suatu grup reptil bernama Captorhinus yang memiliki kemampuan autotomi, kemampuan melepaskan bagian tubuh. Studi ini menyatakan, reptil tersebut hidup sekitar 289 juta tahun lalu.
Studi ini dilakukan berkat ditemukannnya sebuah fosil di daerah Richards Spur, Oklahoma, AS. Dari studi terhadap fosil itu diketahui, Captorhinus yang merupakan saudara jauh dari reptil zaman sekarang ini, hidup pada era Permian Awal dan memiliki berat tak lebih dari dua kilogram.
Ukurannya yang tak terlalu besar membuat mereka cukup mudah menjadi mangsa hewan lain ketika sedang mencari makan, jadi kemampuan untuk bisa melarikan diri dengan melepaskan bagian ekornya sangat efektif bagi mereka.“Salah satu cara Captorhinus untuk bisa melakukan itu (mencari makan dengan aman) adalah dengan memiliki ekor tulang belakang yang bisa lepas,” jelas Aaron LeBlanc, anggota tim studi tersebut.
Meski ampuh, cara ini tetap saja membuat reptil itu kehilangan suatu bagian tubuh yang penting bagi mobilitas serta merupakan tempat penyimpanan lemak.
Cara Captorhinus Melepaskan Ekornya
Menurut Robert Reisz, profesor Biologi di University of Toronto Mississauga dan juga pemimpin tim studi, kemampuan reptil tersebut berasal dari celah yang ada di ekornya. Celah tersebut terlihat berjejer lurus pada tulang belakang dan dapat memberikan kemampuan untuk dipatahkan.
“Jika ada predator yang menangkap reptil ini, bagian tulang belakang akan patah pada bagian lubang dan kemudian menyebabkan ekor untuk putus dan membiarkan reptil untuk kabur dengan aman,” papar Reisz.
Tim peneliti mempelajari lebih dari 70 ekor tulang belakang reptil tersebut. Mereka menemukan bahwa kemampuan ini hanya dimiliki oleh Captorhinus yang hidup pada periode Permian.
Selain itu, ditemukan juga bahwa celah yang ada di ekor terbentuk secara alami seiring dengan pertumbuhan tulang ekor. Para peneliti menemukan, Captorhinus muda memiliki celah yang lebih baik di ekornya dibandingkan dengan Captorhinus tua.
Autotomi Bikin Spesies Ini Bertahan Cukup Lama
Menurut tim peneliti, kemampuan untuk melepaskan ekor telah berhasil membuat Captorhinus menjadi spesies yang cukup banyak ditemukan pada masanya.
Dan pada akhir periode Peremian, 251 juta tahun lalu, Captorhinus telah menyebar hingga ke seluruh bagian Pangea, super benua yang terbentuk 300 juta tahun lalu.
Namun kemampuan ini sempat hilang dari spesies reptil tersebut dan baru muncul lagi 70 juta tahun lalu pada spesies reptil lainnya. (IFR/Kumparan.com)