KAIRO – Para ilmuwan telah menemukan sebuah fosil dinosaurus berukuran besar, berleher panjang dan berkaki empat, yang hidup sekitar 80 juta tahun yag lalu. Fosil tersebut ditemukan di sebuah oasis di Gurun Sahara di Mesir.
Penemuan yang dipimpin oleh ahli Paleontologi, Hesham Sallam dari Egypt’s Mansoura University, ini menjadi hal yang akan sangat membantu para ilmuwan. Untuk mengisi bagian penting dalam celah mengenai bagaimana dinosaurus berevolusi di Afrika yang selama ini masih menjadi misteri.
Pada hari Senin, para peneliti menyatakan dinosaurus pemakan tumbuhan dari periode Cretaceous atau periode Kapur, bernama Mansourasaurus shahinae memiliki tinggi sekitar 10 meter dan berat 5,5 ton dan merupakan anggota dari kelompok Titanosaurus yang menjadi makhluk hidup terbesar yang pernah ada di bumi.
Fosil yang ditemukan di Oasis Dakhla yang terletak di Mesir tengah ini sebagian besar tulang nya adalah tulang belakang dari leher dan punggung dinosaurus, beberapa tulang rusuk dan bagian bahu dan kaki depannya. Ahli Paleontologi juga menemukan potongan tengkorak dan rahang, beberapa tulang dari salah satu kaki bagian belakang dan sisik atau yang dikenal sebagai osteoderm.
Di Afrika banyak daerah yang ditutupi oleh padang rumput, savana dan hutan hujan yang menutupi batu di mana fosil dapat ditemukan, ujar peneliti postdoctoral Eric Gorscak dari Field Museum Chigago.
Ukurannya yang sebesar gajah Afrika, membuat ahli Paleontologis mengeklasifikasikan Mansourasaurus sebagai Titanosaurus, sebuah kelompok yang terdiri dari Dreadnoughtus, raksasa seberat 65 ton yang bahkan melebihi berat Boeing 737. Juga Patagotitan yang sedikit lebih besar, yang beratnya 12 kali lebih berat dari seekor gajah, Paralititan dari Afrika dan Argentinosaurus dari Amerika Selatan. Beberapa juga ada yang panjangnya melebihi 30 meter. Namun untuk seekor Titanosaurus, ukuran Mansourasaurus tidak terlalu besar.
“Walaupun Mansourasaurus adalah hewan besar jika dibandingkan dengan hewan sekarang, Mansourasaurus berukuran lebih kecil dibandingkan dengan Titanosaurus lainnya,” ujar ahli Paleontologi Matt Lamanna dari Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh.
Para peneliti menyatakan bahwa hubungan Mansourasaurus lebih dekat dengan Titanosaurus Eropa dan Asia dibandingkan dengan yang berasal dari negara lain di Afrika dan belahan bumi bagian selatan lainnya termasuk Amerika Selatan.
“Sekarang adalah saatnya menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa setidaknya beberapa dinosaurus dapat berpindah diantara Afrika Utara dan Eropa Selatan pada akhir jaman Mesozoikum, dan bertentangan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa dinosaurus Afrika diasingkan dari yang lain selama ini,” ujar Lamanna. (IFR/Pikiran Rakyat.com)