Beberapa tahun belakangan ini, para peneliti terus mencari fakta adanya hubungan antara radiasi perangkat elektronik dengan tumor otak. Pasalnya banyak pihak yang mendorong agar ada kejelasan seberapa bahaya paparan radiasi terhadap kesehatan pengguna.
Belakangan ini, para peneliti dari Program Toksikologi Nasional Amerika kabarnya telah menemukan bukti konkret adanya hubungan radiasi peralatan elektronik dengan resiko kesehatan makhluk hidup.
Namun sebelum Anda terlalu khawatir, para peneliti melalui Ubergizmo (20/11) menyebut bahwa percobaan ini dilakukan kepada tikus, dan bukan ke manusia. Untuk itu mereka baru menyusun draft laporan awal.
Tapi, dalam laporan ini menegaskan adanya bukti yang jelas dalam tingkat tinggi radiasi frekuensi radio yang digunakan dalam ponsel dan tikus. Dari beberapa tikus yang diteliti, terdapat tumor di otak mereka.
John Bucher, seorang ilmuwan senior pada program tersebut berkata, “Ini menjadi bukti yang jelas, dalam meningkatan keyakinan bahwa kanker yang diamati pada tikus jantan terkait dengan paparan radiasi frekuensi radio.”
Namun tidak semua orang tampaknya setuju dengan temuan ini. Jeffrey Shuren, direktur Pusat FDA untuk Perangkat dan Kesehatan Radiologi mengatakan, “Kami tidak setuju dengan kesimpulan laporan akhir mereka mengenai ‘bukti jelas’ aktivitas karsinogenik pada hewan pengerat.”
“Studi ini tidak dirancang untuk menguji keamanan penggunaan ponsel pada manusia, jadi kami tidak dapat menarik kesimpulan tentang risiko penggunaan ponsel dari itu,” sambungnya.
Tampaknya, para peneliti harus melihat bukti langsung antara radiasi ponsel terhadap manusia untuk memberikan bukti nyata kepada kepada para pengguna smartphone. (IFR/Tek.id)