JAKARTA – Para peneliti mengatakan bahwa mereka telah menemukan bukti adanya benua yang hilang, Mauritia.
Tim peneliti menemukan bebatuan di Mauritius — negara kepulauan di barat daya Samudera Hindia — dengan kristal zirkon yang memiliki usia hampir 2 miliar tahun, jauh lebih tua dari pulau itu sendiri, yang “hanya” berumur 9 juta tahun.
Engadget melaporkan, hal itu berarti, ada kemungkinan adanya kerak benua jauh di bawah pulau tersebut. Kemungkinan besar, kristal ini terbawa ke permukaan oleh magma gunung berapi. Para penemu tidak tahu banyak tentang Mauritia, kecuali lokasinya, yang kini disebut Samudera Hindia.
Ada beberapa kesimpulan menarik dari penemuan ini, seperti yang disebutkan oleh Popular Science. Misalnya, kristal yang ditemukan ini memiliki umur yang tidak jauh berbeda dengan kristal yang ditemukan di Madagaskar.
Hal ini menunjukkan bahwa pulau tersebut mungkin pernah menjadi bagian dari Mauritia di zaman dulu. Sangat mungkin, Mauritia terbentuk ketika benua super Gondwana terpecah.
Untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, peneliti masih perlu melakukan banyak penelitian meski hal itu mungkin sulit untuk dilakukan mengingat kemungkinan, pecahan Mauritia tersebar di dasar laut.
Namun, meski tidak ada penelitian lebih lanjut, penemuan ini tetap penting karena ia merupakan bukti bahwa perpecahan benua lebih rumit dari yang diduga sebelumnya. (IFR/Metrotvnews.com)