Liputan6.com, Jakarta Dunia telah kehilangan seorang ahli fisika teoretis, Stephen Hawking. Wafat di usia 76 tahun, Hawking meninggalkan beragam kesan, terutama bagi rekan penelitinya, Profesor Sir Roger Penrose. Rekan peneliti Hawking ini mengungkapkan sifat Hawking yang provokatif dan antagonistik.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (14/3/2018), Penrose mengenang sebuah jamuan makan malam dengan Hawking. Pada saat itu, Hawking mengeluarkan serangkaian pernyataan kontroversial terkait penelitian yang dilakukan bersamanya. Hal tersebut membuat Penrose merasa kehilangan peran.
Penrose mengatakan konflik memuncak ketika Stephen Hawking mengeluarkan pernyataan lubang putih hanyalah lubang hitam yang terbalik pada waktunya. Dia mengakui terjadi perdebatan panjang setelah itu.
“Hal itu sejauh yang saya pahami. Kami terlibat dalam argumen yang panjang setelah itu,” ujar Penrose.
Namun demikian, Penrose mengakui Hawking memiliki keteguhan hati yang luar biasa. Hawking dikenal sebagai sosok yang tidak membiarkan apa pun menghalangi jalannya.
“Dia pikir dia tidak punya waktu lama untuk hidup, dan dia benar-benar ingin mendapatkan sebanyak yang dia bisa lakukan pada saat itu,” kata Penrose.
Bersama dengan Roger Penrose, Stephen Hawking menemukan terobosan besar pada tahun 1970, yaitu dengan menerapkan lubang hitam matematis pada seluruh alam semesta dan menunjukkan singularitas, wilayah lengkungan tak terbatas pada ruang waktu, terletak pada masa lalu yang jauh. Hal tersebut merupakan inti dari munculnya teori big bang. (liputan6.com)