Jangan sepelekan waktu makan. Karena makan teratur menurut peneliti bisa kurangi risiko berbagai penyakit.
Pola makan memang telah banyak berubah selama 40 tahun terakhir. Aturan makan tiga kali sehari perlahan sudah mulai ditinggalkan banyak orang. Padahal dengan mengatur jenis makanan dan waktu makan, kita dapat mencegah penyakit diabetes, jantung, dan obesitas.
Itulah hasil dari penelitian ilmiah yang diterbitkan minggu ini melalui American Heart Association di jurnal sirkulasi mereka, seperti yang dikabarkan dari Star2 (17/02/17).
Para peneliti di Columbia University, New York, telah menunjukan keterkaitan antara waktu dan seberapa sering kita makan sama pentingnya dengan apa yang kita konsumsi. Kebiasaan makan pada seseorang dapat menjadi indikator kesehatan, seperti melalui tekanan darah, berat badan, dan resistensi insulin.
Para ilmuwan sangat tertarik dengan sarapan yang mulai banyak ditinggalkan oleh orang-orang dipengaruhi dengan gaya hidup yang terus berubah.
Sebuah penelitian dan ulasan sudah dilakukan untuk membahas ini. Para peneliti mencatat bahwa orang yang rutin sarapan setiap harinya memiliki tekanan darah dan kadar kolestrol yang lebih rendah.
Berbeda dengan orang-orang yang melewati sarapan mereka setiap hari. Sekiranya 20-30% dari orang-orang yang melewatkan sarapan cenderung lebih banyak mengemil dan berisiko besar mengalami kenaikan berat badan, obesitas, diabetes, dan masalah jantung.
“Waktu makan memang dapat mempengaruhi kesehatan karena dampak pada jam biologis tubuh. Dalam penelitian hewan, tampak bahwa hewan yang menerima makanan dalam masa tidak aktif seperti ketika tertidur, waktu intenal mereka terulang secara otomatis dengan cara yang dapat mengubah metabolisme nutrisi. Sehingga berat badan lebih cepat naik, diikuti dengan resistansi insulin serta peradangan.
Namun menurut Marie-Pierre, salah satu penulis utama dalam laporan penelitian ini, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada manusia sebelum dapat dinyatakan sebagai fakta ilmiah.
Para peneliti juga menunjukkan hubungan antara tabel periodik dari waktu ke waktu. Meliputi pengamatan dalam penurunan berat badan setidaknya dalam jangka pendek.
Mereka juga menemukan bahwa makan pada waktu larut malam dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Para peneliti ini merekomendasikan untuk mengatur pola dan perencanaan makan agar tubuh lebih sehat. (IFR/FoodDetik.com)