Dikutip dari cnnindonesia.com, peneliti mendeteksi kemungkinan adanya getaran akibat aktivitas seismik di planet Mars. Getaran yang terpantau pada Selasa (23/4) tercatat menggunakan instrumen penyelidik SEIS yang baru ‘menginjakkan kaki’ di Mars pada Desember lalu.
Badan Luar Angkasa Prancis (CNES) sebagai pihak yang mengoperasikan SEIS mengatakan pihaknya mendeteksi sinyal lemah aktivitas seismik.
Secara teknis SEIS memang dirancang untuk bisa mendeteksi getaran-getaran yang menyebabkan perubahan cuaca atau getaran dari dalam tanah.
“Akhirnya kami bisa mendapatkan tanda-tanda bukti aktivitas seismik di Mars. Kami sudah menunggu aktivitas seismik pertama di Mars selama berbulan-bulan,” ungkap peneliti di Institut de Physique du Globe, Philippe Lognonne.
Peneliti NASA, Bruce Banerdt mengatakan temuan aktivitas seismik ini menandai adanya disiplin ilmu baru yakni terkait aktivitas seismik di Mars.
Mengutip AFP, tim peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab terjadinya gempa dan memastikan aktivitas yang terjadi di Mars bukan berupa distorsi angin.
Sebelumnya, SEIS juga mencatat adanya tiga sinyal seismik lemah pada 14 Maret, 10 April dan 11 April 2019. Namun, kecilnya sinyal yang terdeteksi dan tidak diketahui asal gelombang, tim peneliti harus melakukan penelitian lebih lanjut.
Aktivitas seismik yang kali ini terdeteksi disebut serupa dengan aktivitas serupa yang pernah terjadi di Bulan.
“Kejadian getaran pada Sol 128 (satuan hari di planet Mars) sangat menarik, karena besar dan durasinya serupa dengan gempa di Bulan yang pernah terdeteksi dalam misi Apollo,” ungkap Lori Glaze dari divisi sains planet NASA.
Berbeda dengan gempa yang terjadi di Bumi karena adanya pergeseran lempeng tektonik, kondisi di Bulan dan Mars tidak memiliki lempeng tektonik. Namun adanya getaran gempa kemungkinan terjadi karena proses penyusutan dan pendinginan bebatuan akibat adanya tekanan sehingga keluar dalam bentuk getaran di permukaan Planet Merah.
Temuan ini melampaui ekspektasi tim peneliti dalam mendeteksi aktivitas seismik. Tim memastikan akan melanjutkan paya penelitian aktivitas seismik tersebut menggunakan instrumen SEIS di Mars.