Jakarta, CNN Indonesia — Bumi diperkirakan akan mengering perlahan secara dramatis jika pemanasan global tidak segera dihentikan. Lebih dari 25 persen permukaan bumi diproyeksikan mulai mengalami dampak aridifikasi pada 2050.
Studi lingkungan yang diterbitkan oleh The Journal Nature Climate Change mengungkapkan dampak aridifikasi tersebut bisa terjadi apabila manusia tidak mengikuti perubahan yang diusulkan oleh Kesepakatan Iklim Paris.
Studi tersebut mengklaim, apabila suhu rata-rata bumi naik dua derajat celcius maka dalam 32 tahun mendatang Bumi bisa menjadi padang pasir.
“Tetapi, dua pertiga daerah yang terkena dampak dapat menghindari aridifikasi yang signifikan jika pemanasan terbatas pada 1,5 derajat celcius,” ujar Joshi.
Studi yang sama mengungkapkan pengurangan emisi gas rumah kaca akan menjaga pemanasan global di bawah ambang batas dua derajat celsius. Adapun, pengurangan emisi tersebut dapat mengurang potensi terjadinya aridifikasi.
Audit tahunan yang dilakukan oleh PBB mengenai kemajuan perubahan iklim menunjukkan bahwa emisi setara dengan 53 hingga 55,5 miliar ton karbon dioksida per tahun pada 2030. Jumlah tersebut jauh di atas ambang batas 42 miliar ton karbon dioksida untuk menghindari kenaikan dua derajat.
“Paris hanyalah titik awal,” ujar Morgan seperti dikutip dari Mirror.
The Nature Climate Change lebih lanjut memprediksi daerah yang akan paling terpengaruh oleh kenaikan suhu rata-rata adalah kawasan yang berada di Amerika Tengah, Asia Tenggara, Eropa Selatan, Afrika Selatan, dan Australia Selatan. (IFR/CNN)