JAKARTA – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 101 wilayah sudah usai. Semua daerah dilaporkan aman dan relatif tidak ada konflik. Ancaman terorisme yang membayang bayangi pelaksanaan Pilkada, terutama di Jakarta pun berhasil dicegah.
Pengamat intelijen Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib memuji Presiden Jokowi yang berhasil membuat intelijen bekerja secara baik dan profesional. Sehingga Pilkada serentak 2017 sukses dari sisi keamanan. Padahal, kata Ridlwan, dalam waktu 4 bulan terakhir suasana politik Jakarta sangat panas. Terutama dengan maraknya aksi massa dengan sentimen agama yang berjumlah besar.
“Pendekatan intelijen yang dilakukan Kapolri dan Panglima TNI terbukti mampu meredamnya, dan pilkada lancar damai nyaris tanpa gangguan,” jelas alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Selain itu faktor lain yang membuat Pilkada damai menurut Ridlwan adalah sikap Jokowi yang terbukti netral. “Presiden berhasil menjaga sikap politiknya, tidak ada kesan pemihakan, sehingga semua calon berkompetisi dengan fair dan sehat,” kata Ridlwan.
Selain juga gerakan ISIS juga berhasil dicegah oleh aparat anti teror. Untuk itu kata dia, kerja kerja senyap dari petugas kontraterorisme di lapangan patut dipuji. “Indonesia bebas bom dan pilkada yang dikhawatirkan rusuh sama sekali tidak terbukti,” ujar koordinator Indonesia Intelligence Institute tersebut.
Meski begitu, lanjut Ridlwan, kerja intelijen masih belum usai. Sebab, masih ada pilkada putaran kedua. Estimasi akan ada turbulensi yang lebih seru. Terutama di Jakarta, ini yang harus diantisipasi sejak sekarang oleh komunitas intelijen. (IFR/Tribunnews.com)