News

Peneliti Kembangkan Teknologi Pendeteksi Wajah

JAKARTA – Pesatnya perkembangan teknologi membuat inovasi yang dihadirkan pun semakin beragam. Belakangan sekelompok peneliti tengah menggarap teknologi facial recognition atau pengenal wajah berbasis kecerdasan buatan (AI).

Teknologi ini berfungsi untuk menditeksi wajah seseorang meski ditutupi topeng ataupun menggunakan kacamata hitam untuk mengelabui. Teknologi yang dijulukiDisguised Face Identification (DFI) ini menggunakan deep-learning neural networkyang terlatih dalam mendetekasi kumpulan data orang yang berbeda.

DFI memetakan 14 titik wajah (10 untuk mata, satu untuk hidung, dan tiga untuk bibir) di wajah seseorang dan menggunakan jarak serta sudut di antara titik-titik tersebut untuk mendekati struktur wajah yang tersembunyi. Pada akhirnya, sistem membandingkan perkiraan struktur wajah dengan gambar yang dipelajari untuk mengungkap identitas sebenarnya dari orang tersebut.

Menurut laporan Quartz, saat diuji coba, algoritma deep-learning menghasilkan akurasi identifikasi 56% saat wajah ditutupi dengan topi atau syal. Penambahan kacamata, jumlah akurasinya turun lebih jauh menjadi 43%. Meski belum begitu akurat, tapi bisa dimaklumi karena teknologi berbasis AI ini masih dalam tahap ujicoba.

“Ini sangat menarik untuk penegakan hukum dan organisasi lain yang ingin menangkap penjahat. Potensi pengaplikasiannya ada di luar imajinasi kita,” kata Amarjot Singh, seorang peneliti di University of Cambridge yang mengerjakan DFI kepada Inverse, seperti dikutip dari IB Times, Kamis (7/9/2017).

Para periset yang mengerjakan proyek tersebut, terdiri dari anggota University of Cambridge, National Institute of Technology, dan Indian Institute of Science, yang hingga saat ini masih terus mengembangkan teknologi tersebut. Menarik untuk ditunggu bagaimana teknologi ini dapat digunakan di masa depan. (IFR/Sindonews.com)

Join The Discussion