News

Peneliti Kembangkan Sepatu Terkuat di Dunia

JAKARTA – Jika Anda suka lari, rasanya berat saat harus membeli sepatu baru karena sepatu lama solnya sudah tipis. Untungnya sekarang ada bahan baru bernama graphene.

Material tertipis di dunia dan 200 kali lebih kuat daripada baja itu bisa membantu para pelari tetap menggunakan sepatunya lebih lama. Graphene memiliki masa pakai 50% lebih lama dibandingkan sepatu dengan sol karet. Itu artinya sepatu dengan sol graphene dapat menapak lebih banyak hingga sejauh 300 mil atau sekitar dua hingga tiga bulan lebih lama dibandingkan sepatu biasa.

Graphene merupakan bahan dua dimensi pertama di dunia yang hanya setebal satu atom. Bahan ini ditam bah kan pada sepatu olahraga oleh para peneliti di Universitas Manchester. Bahan itu per tama kali ditemukan pada 2004. Penambahan bahan unik itu juga tak mengakibatkan perbedaan harga yang besar.

Sepatu berbahan graphene dibanderol sekitar USD200. Tidak hanya itu, sol berbahan graphene memiliki daya cengkeram lebih baik.

“Graphene luar biasa fleksibel dan dapat dilipat, dibengkokkan dan diregang kan tanpa mengakibatkan kerusak an apapun,” ungkap Dr Aravind Vijaya raghavan, peneliti nanomaterial di Universitas Manchester dikutip Daily Mail.

Dia menambahkan, “Formulasi unik kami membuat sepatu ini 50% lebih kuat, 50% lebih elastis, dan 50% lebih kuat dipakai dibandingkan karet standar industri tanpa graphene.” Para peneliti juga telah menciptakan pakaian hitam kecil dengan me nambah kan graphene pada kain.

Bahan ini bisa mengalirkan listrik sehingga dapat digunakan untuk membuat panel-panel yang memonitori seberapa cepat pemakai baju itu bernapas. Tidak hanya itu, pakaian tersebut juga bisa berubah warna dengan merespons meng gu nakan lampu LED. Sepatu itu akan mulai dijual tahun depan.

“Para produsen dapat membuat sepatu lebih baik. Kekuatan sepatu tergantung pada bobot seseorang, tapi setiap kaki Anda menapak tanah, dua hing ga tiga kali bobot badan Anda ada di se patu,” ungkap John Brewer, profesor ilmu terapan di St Mary’s University, London.

Brewer menambahkan, “Ini bagian sulit dan mahal dari lari, memerlukan penggantian sepatu setiap beberapa bulan. Jika sepatu itu tetap digunakan melebihi masa pakainya, maka berbahaya karena dapat mengakibatkan luka pergelangan kaki.” Para peneliti yang pertama menemukan graphene mendapat penghargaan Nobel Fisika pada 2010.

Dengan ketebalan satu juta kali lebih tipis dibandingkan sehelai rambut manusia, bahan ini dihasilkan dari graphite yang pertama kali ditambang di Lake District, utara England lebih 450 tahun lalu.

Bahan yang terkuat di dunia itu telah ditambahkan pada mobil sport, pesawat, dan peralatan medis. Direktur Marketing merek produk olahraga Inggris, inov-8, Michael Price, telah bekerja sama dengan para peneliti di Universitas Manchester untuk mempro duksi sepatu lari tersebut.

“Pelari offroad dan atlet fitnes hidup dalam olah raga ekstrem dan memerlukan ceng keraman sol yang kuat untuk me maksimalkan performa mereka, baik saat lari di lintasan basah atau di gym yang licin karena keringat,” katanya.

“Sejak lama, mereka telah menyesuaikan kebutuhan untuk cengkeraman ini dengan pengetahuan bahwa kemampuan karet biasa dapat berkurang cepat,” kata Price.

Join The Discussion