News

Peneliti Kembangkan Alat Isi Ulang Baterai dengan Gerakan Tubuh

JAKARTA – Selama beberapa tahun terakhir, perangkat elektronik portable atau wearable telah banyak digunakan oleh orang-orang. Namun sebagaimana diketahui, perangkat-perangkat tersebut mengharuskan pengguna untuk terhubung dengan listrik sebagai pengisi ulang daya baterai.

Meski tak seterusnya harus terhubung, dalam beberapa waktu keadaan tersebut terkadang membuat pengguna tak nyaman. Sebagai tanggapan dari masalah tersebut, para peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) telah mengembangkan dua sistem proof-of-concept

Sistem tersebut dapat digunakan untuk memasok daya ke berbagai perangkat mulai dari smartphone hingga alat pacu jantung, dengan memanfaatkan gerakan tubuh manusia sendiri, tanpa memerlukan usaha tambahan lainnya.

“Jika Anda ingin mengumpulkan energi yang dihasilkan oleh gerakan tubuh, tantangan yang terletak pada pembangkit listrik ini tidak menuntut masukan daya tambahan oleh pengguna,” kata Christian Pylatiuk dari Institute for Applied Informatics.

Desain dari sistem yang pertama memanfaatkan energi yang dihasilkan tubuh saat berjalan, menggunakan bantal berukuran kecil yang berisi cairan yang diletakkan di bagian bawah kaki pengguna. Saat penggunanya bergerak, maka bantal akan terjepit menyebabkan cairan yang ada didalamnya dipompa bolak-balik melalui selang yang terhubung.

Aktivitas ini menggerakkan piston yang pada saatnya menggerakkan generator dan menciptakan listrik.

Tim peneliti memasukkan sistem ini ke prostesis kaki yang mendukung gerakan pemakainya. “Namun mekanisme itu bisa dipasang di sepatu olahraga untuk mengoperasikan sistem diagnosa kinerja,” kata Pylatiuk.

Sementara itu, desain dari sistem yang kedua bisa digunakan di pergelangan tangan pengguna seperti jam tangan, dan dikembangkan dengan prinsip-prinsip jam tangan otomatis, meski dengan sedikit modifikasi.

Kedua sistem ini didukung oleh gerakan lengan, namun dalam jam tangan otomatis energi disimpan dengan menggunakan massa yang berputar yang menghasilkan mata air. Sedangkan pada sistem dalam desain perangkat baru magnet yang bergerak maju mundur di dalam coil menghasilkan listrik.

Meski dua sistem itu masih dikembangkankan oleh para peneliti pada tahap awal, Pylatiuk mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menrancang versi yang lebih canggih dan akan selesai pada akhir tahun ini. Demikian seperti dilansir IB Times, Kamis (5/10/2017). (IFR/Okezone.com)

 

Join The Discussion