Para peneliti di Universitas Shizuoka nampaknya telah yakin untuk melakukan uji coba pengembangan “lift atau elevator luar angkasa”.
Bekerja sama dengan perusahaan konstruksi Jepang, Obayashi, para peneliti membuat elevator versi miniatur yang akan dipasang pada satelit untuk diluncurkan ke luar angkasa. Miniatur ini bertugas dalam menguji teknologi lift luar angkasa.
Gagasan ini dicetuskan pertama kali oleh seorang ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, pada tahun 1895 setelah dia melihat Menara Eiffel di Paris, Prancis.
Gagasan tersebut kemudian kembali dibahas dalam novel Arthur C Clarke. Namun, kendala teknis selalu membuat gagasan revolusioner ini terhenti pada tahap pengonsepan.
Miniatur lift akan dipasang pada roket H-2B yang diluncurkan oleh Badan Luar Angkasa Jepang dari Tanegashima, pada tanggal 11 September 2018.
Uji coba ini akan melibatkan sebuah miniatur lift yang berbentuk kotak dengan panjang 6 cm, lebar 3 cm dan tinggi 3 cm. Miniatur lift itu dilengkapi sebuah motor penggerak yang akan bergerak pada jalur kabel baja.
Miniatur lift akan bergerak di sepanjang kabel, dari sebuah kontainer yang ada di salah satu satelit.
Bila uji coba dapat berjalan dengan lancar, maka konsep pergerakan kabel sepanjang 10 meter — yang dibentangkan di luar angkasa dan saling terkait — ini bisa dinyatakan selangkah lebih maju menuju lift luar angkasa yang sesungguhnya.
“Ini akan menjadi eksperimen pertama di dunia untuk menguji coba pergerakan lift di luar angkasa,” sebut juru bicara Universitas Shizuoka kepada AFP.
Meskipun demikian, uji coba ini masih sangat jauh dari tujuan utama proyek ini, yakni mewujudkan lift luar angkasa untuk membawa turis pada tahun 2050. (IFR/Tribunnews.com)