JAKARTA – 30 peneliti Indonesia dan Singapura akan melakukan ekspedisi di Laut Jawa selama 14 hari mulai 23 Maret – 15 April 2018. Ekspedisi ini memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Singapura yang bertajuk RI SING 50.
Tim melakukan eksplorasi biologis laut di bagian laut yang belum dijelajahi terutama Laut Jawa. Penelitian akan menggunakan Kapal Baruna Jaya VIII milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“Ekspedisi ini menjadi kolaborasi ilmiah peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan Lee Kong Chian Natural History Museum serta Tropical Marine Institute (NUS),” peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dwi Listyo Rahayu di Jakarta, Kamis (22/3).
Selain memperingati hubungan diplomatik kedua negara, ekspedisi ini juga bertujuan untuk mengungkap keragaman biota laut dalam di bagian barat daya Pulau Jawa. Daerah hampir tidak ada tersentuh eksplorasi.
Ekspedisi dimulai dari sekitar Selat Sunda sampai perairan Cilacap pada kedalaman 500 – 2.000 meter di bawah permukaan laut. Tim ekspedisi akan mengumpulkan sampel dari berbagai organisme laut dalam, antara lain Crustacea, Mollusca, Porifera, Cnidaria, Polychaeta, Echinodermata dan ikan.
Head of the Lee Kong Chian Natural History Museum of the NUS, Peter Ng, menjelaskan eskpedisi ini adalah puncak dari diskusi dan penjajakan bersama selama 15 tahun ini.
“Laut Jawa sebagai daerah tanpa manusia ini mengandung kekayaan keanekaragaman hayati yang belum banyak dikenal dan dikaji dalam ilmu pengetahuan. Serta melindungi kekayaan tersebut,” kata Ng.